Longsor Landa Jalur SSB Boyolali

Longsor Landa Jalur SSB Boyolali Petugas Dishub Jateng memasang papan informasi rawan longsor di jalur Surakarta-Selo-Borobudur (SSB), tepatnya di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jateng, Maret 2018. (Foto: Facebook/@perhubunganjateng)

Boyolali - Sejumlah titik di jalur Surakarta-Selo-Borobudur (SSB), Jawa Tengah (Jateng), mengalami longsor akibat hujan deras. Dus, jalan provinsi penghubung antarkabupaten itu ditutup total beberapa saat.

"Jalan ini tertutup sejak malam. Baru bisa dilalui Senin (18/3) pagi," ujar warga Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Darni (45), beberapa saat lalu.

Tim gabungan gotong royong membersihkan material longsor. Mereka menggunakan peralatan manual. Cangkul dan linggis, misalnya.

Longsor juga menghancurkan sejumlah sarana-prasarana. Talut jalan penghubung empat dukuh di Desa Lencoh, Kecamatan Selo. Talut sepanjang 30 meter dengan ketinggian tujuh meter ini masuk ke dasar jurang sedalam 50 meter.

Empat tiang listrik PLN pun tumbang. Tiga di antaranya terbawa longsor ke jurang. Sisanya roboh. Ratusan warga di empat dukuh di Desa Lencoh tak bisa menikmati aliran listrik hingga siang tadi.

Warga Dukuh Grintingan sekaligus Anggota Tim Siaga Desa (TSD) Lencoh, Sutono (44), menyatakan, longsor terjadi Minggu (17/3), pukul 20.00. Wilayahnya diguyur hujan sejak kemarin pagi.

"Jalan ini, merupakan akses satu-satunya warga di Dukuh Grintingan, Kajor, Wates, Tumut Bawah, dan Tumut Atas," beber dia. Talut selesai dibangun pada 2018.

Longsor juga terjadi di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo. Dua rumah di desa tertinggi selereng Merapi wilayah Selo itu rusak dihantam longsor.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali telah ke lokasi. Juga menerjunkan anggota.

"BPBD setiap saat patroli di 23 kecamatan. Bahkan, posko induk buka nonsetop 24 jam," tutup Kepala Pelaksana Harian BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo.