Kurangi Jumlah Sampah, Pemkot Yogyakarta Kelola Sampah Residu Plastik

Kurangi Jumlah Sampah, Pemkot Yogyakarta Kelola Sampah Residu Plastik Sekda, Kepala DLH Kota Yogyakarta dan Kelompok Swadaya Masyarakat Kampung Asri saat Penandatangan MOU Pengelolaan Sampah Residu Plastik di TPST Nitikan. Foto: jogjakota.go.id

Kota Yogyakarta, Pos Jateng - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengelola sampah residu plastik dalam rangka mengurangi volume ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya mengatakan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta dengan 5 mitra pengelola sampah membuat batako atau paving, bata dan bahan baku tali rafia dari residu plastik.

“Sampah residu Kota Yogyakarta dari depo akan dibawa di sini (TPST), dipres dan akan kita distribusikan ke mitra-mitra. Peran Kota Yogyakarta sebagai distributor untuk sampah residu dan nantinya berkembang ke sampah organik,” papar Aman seperti dikutip dari jogjakota.go.id saat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan 5 mitra pengelola sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Nitikan, Selasa (4/7).

Lebih lanjut, Aman menuturkan langkah ini merupakan tindak lanjut dari Gerakan Zero Sampah Anorganik yang dapat mengurangi volume sampah sampai 75 ton/hari. Ia juga memaparkan potensi sampah residu sekitar 25 persen dari total sampah.

“Volume sampah Kota Yogyakarta pada akhir 2022 yang dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan sekitar 300 ton/hari. Setelah ada gerakan zero sampah anorganik, volume sampah berkurang 75 ton/hari atau menjadi sekitar 225 ton/hari. Potensi sampah residu sekitar 25 persen dari total sampah yakni berkisar 50 sampai 75 ton/hari,” tutur Aman.

Pada kesempatan yang sama, Kepala DLH Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto program kemitraan mengelola sampah residu plastik dalam rangka mengoptimalkan TPST Reduce Reuse Recycle (3R) di 614 bank sampah Kota Yogyakarta. Ia berharap hal ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan mitra.

“Jadi kita menjaring kemitraan dengan berbagai pihak penerima manfaat yang bisa kami support dari Kota Yogyakarta. Ini agar aspek distribusi persampahan akan menghasilkan win-win solution bagi kita semua ada manfaat bagi mitra dan kami,” tutup Sugeng.