Kulon Progo Juga Tetapkan Status Tanggap Darurat

Kulon Progo Juga Tetapkan Status Tanggap Darurat Warga Kabupaten Kulon Progo, DIY, mengungsi di Stadion Cangkring, Desa Temonan, Kecamatan Wates, Senin (18/3), akibat banjir. (Foto: Twitter/@TRCBPBDDIY)

Kulon Progo - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menetapkan status tanggap darurat banjir dan longsor. Pun menyiapkan dana tak terduga Rp3 miliar.

"Masuknya tanggap darurat untuk penanganan. Rapat pagi tadi, BPBD sedang menyiapkan permohonan untuk penerbitan SK Bupati," ujar Sekretaris Daerah Kulon Progo, Astungkoro, Senin (18/3).

Baca juga:
Banjir-Longsor Landa DIY, Dua Warga Bantul Berpulang
Bantul Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

Sebagian besar wilayah DIY dilanda hujan lebat, Sabtu-Minggu (16-17/3). Banjir dan longsor tak terelakkan. 

Talut Sungai Serang jebol sepanjang 30 meter dan lebar lima meter. Dus, Kecamatan Wates dan Panjatan, Kulon Progo kebanjiran. Permukiman dan lahan pertanian tergenang air luapan kali.

Hingga Senin siang, Pemkab Kulon Progo mencatat, sebanyak 562 warga mengungsi di sejumlah titik akibat banjir. Detailnya, 406 jiwa di GOR Cangkring, 116 jiwa di Tayuban, dan 40 jiwa di Panjatan.

Sedangkan longsor terjadi di Kecamatan Kokap. Terdapat di puluhan titik. Sejumlah akses jalan lantas tertutup.

"Di sisi utara ada beberapa titik. Masih tahap assessment. Sebagian di wilayah Kokap," ucap dia. Ada pula pohon tumbang di sembilan lokasi.