Klaten Libatkan LIPI Teliti Ledakan Tawon Vespa Affanis

Klaten Libatkan LIPI Teliti Ledakan Tawon Vespa Affanis Petugas Damkar Satpol PP Klaten mengamankan sarawang tawon di rumah seorang warga. (Foto: Pemprov Jateng)

Klaten - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Jawa Tengah (Jateng), akan menggandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk meneliti ledakan populasi tawon jenis Vespa Affinis di permukiman warga.

"Penelitian juga untuk melihat penyebab perkembangbiakan tawon luar biasa di permukiman. Kemudian, terkait cara pencegahan sengatan tawon yang lebih efektif seperti apa," ujar Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Klaten, Ronny Roekmito, baru-baru ini.

Tawon yang berkembang tersebut, memiliki ciri warna gelap dan sabuk kuning pada bagian perutnya. Jenis tawon itu bersifat predator. Salah satunya, memangsa ulat.

Fenomena tersebut terjadi sejak 2017. Selama dua tahun terakhir, delapan orang meninggal dunia akibat disengat tawon dalam jumlah banyak. Karenanya, sudah sejak setahun silam pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan LIPI disiagakan. Bahkan, mendatangkan pakar toksikologi. 

Baca: Enam Warga Sukoharjo Tewas Tersengat Tawon

Di sisi lain, pemkab sudah menyebarluaskan surat edaran (SE) terkait pencegahan dan tata laksana sengatan tawon. Informasi disebarluaskan melalui media sosial (medsos). "Isinya tentang cara praktis penanganan tawon dan cara ketika pertolongan pertama korban," ucapnya.

Sementara itu, petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Satuan Polisi Pamong Praja (Damkar Satpol PP) Klaten, Edy Setiawan, menerangkan, pihaknya telah menangani 192 sarang tawon yang dilaporkan hingga Rabu (26/12).

Sarang tawon yang dilaporkan berukuran besar dan diperkirakan menjadi sarang ribuan tawon. "Selama Rabu itu saja, ada lima laporan permintaan untuk penanganan sarang tawon," pungkas dia.