Bantu Alat Pertanian, Kementan Dorong Urban Farming Surakarta

Bantu Alat Pertanian, Kementan Dorong Urban Farming Surakarta Mentan, Syahrul Yasin Limpo saat menyerahakan bantuan alsintan ke Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming. Foto: jatengprov.go.id

Surakarta, Pos Jateng - Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung urban framing di daerah perkotaan Surakarta dengan mendistribusikan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) ke Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta.

Mentan, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan bantuan tersebut untuk mendorong pemanfaatan lahan tersisa demi mewujudkan ketahanan pangan, khususnya di masa pandemi.

“Terutama dengan masalah Covid-19 ini, Bapak Presiden meminta semua Menteri harus ada di lapangan untuk bisa bersama-sama dengan masyarakat dan memastikan produksi pertanian khususnya ketersediaan pangan terus berjalan,” ungkapnya, dilansir dari jatengprov.go.id, Minggu (1/9).

Syahrul mengatakan Surakarta tidak memiliki lahan luas pertanian karena wilayahnya perkotaan. Karena itu, ia menemui Wali Kota Surakarta membahas konsep dan praktik bertani di lahan sempit perkotaan atau urban farming. Ia optimis agenda tersebut mampu membantu ketersedian bahan pangan secara mandiri.

“Oleh karena itu, kita sediakan bantuan power trasher, alat membuat lahan bedengan. Mari kita coba bertani di perkotaan dengan bantuan alat-alat tersebut. Bertani tidak harus di lahan yang besar. Di ruangan pun bisa,” jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming menyampaikan akan mengembangkan konsep bertani di kampung perkotaan. Ia menambahn, konsep tersebut akan menghasilkan pertanian jamu-jamuan, dan obat–obatan tanaman kosmetik.

“Khususnya program-program terkait kepentingan rakyat, memaksimalkan lahan sempit untuk pemenuhan kebutuhan pangan. Kita kaji dulu apa kebutuhannya. Dengan bantuan alat pertanian yang kita terima, kita coba potensi apa yang bisa kita garap,” terangnya.

Gibran berharap, bantuan dari Kementan  dapat  mengakselerasi ekonomi sosial warga lokal.

Bantuan yang diterima oleh Pemkot Surakarta berupa 1 unit power trasher, 5 unit cultivator, 70 paket program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dan satu unit green house dengan total bantuan senilai Rp1.709.000.267, serta bantuan benih sayuran.

Sebagai iformasi, dilansir dari kementan.go.id, urban farming merupakan usaha pertanian di perkotaan dengan memanfaatkan lahan-lahan terbuka yang ada di sekitar masyarakat. Luas lahan yang digunakan rata-rata seluas 5-50 m2. Komoditas yang umum diusahakan adalah tanaman yang berumur pendek seperti aneka sayuran daun dan buah, tanaman obat serta tanaman hias.