Investor Ancam Ambil Aset di Pasar Rejosari Salatiga

Investor Ancam Ambil Aset di Pasar Rejosari Salatiga Ilustrasi pasar. (Foto: pixabay.com)

Salatiga - Investor revitalisasi Pasar Rejosari Kota Salatiga, PT PBI, mengancam membongkar pasar darurat untuk menampung pedagang. Rp1 miliar dana yang dikucurkan untuk mendirikan pasar darurat.

"Pasar darurat akan kami bongkar minggu depan. Semua aset kita di lahan Pasar Rejosari, akan kami ambil," ujar Penanggung jawab PT PBI di Salatiga, Mustakim, Sabtu (27/10).

Langkah tersebut dilakukan, setelah mengetahui rencana Dinas Perdagangan Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), mengajukan usulan anggaran pembangunan pasar tersebut. Padahal, belum ada pemutusan kontrak kerja.

"Sampai detik ini, Pemkot Salatiga dan PT PBI masih terikat kontrak kerja pembangunan Pasar Rejosari," jelasnya.

"Tapi, kenapa Dinas Perdagangan mengajukan usulan anggaran APBD untuk membangun Pasar Rejosari?" imbuh Mustakim bertanya.

Jika Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga hendak mengubah perencanaan revitalisasi Pasar Rejosari, menurutnya, dibicarakan terlebih dahulu dengan investor.

Sebelum membongkar pasar darurat, PT PBI terlebih dulu akan melayangkan surat pemberitahuan kepada pedagang dan instansi terkait. Pedagang diberi waktu selama tiga hari untuk mengosongkan pasar darurat.

"Setelah pasar darurat kosong, langsung kami bongkar. Soal pedagang mau berjualan di mana, itu urusan Pemkot Salatiga," tuntas Mustakim. Secara lisan soal rencana pembongkaran sudah diberitahukan ke para pedagang.

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Salatiga, Ardiyantara, menerangkan, pihaknya mengajukan usulan anggaran pembangunan Pasar Rejosari senilai Rp20 miliar.

Usulan baru dibahas bersama Komisi B DPRD Kota Salatiga. "Disetujui atau tidak, kami belum tahu," ucapnya.