Gelombang Tinggi, Pendapatan Nelayan Cilacap Merosot

Gelombang Tinggi, Pendapatan Nelayan Cilacap Merosot Perahu nelayan ditambatkan di Pantai Teluk Penyu, Kabupaten Cilacap, Jateng. (Foto: Google Maps/dik wati)

CILACAP - Pendapatan nelayan di Pantai Teluk Penyu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), merosot. Karena gelombang tinggi di perairan selatan.

"Aktivitas nelayan benar-benar lesu. Akibat gelombang tinggi yang terjadi dalam tiga bulan terakhir," ujar Ketua Kelompok Nelayan Pandanarang, Tarmuji, Rabu (21/8).

Tinggi gelombang berkisar 4-6 meter. Nelayan pun gentar melaut. Hanya beberapa yang tetap mencari ikan. Demi memenuhi kebutuhan keluarga.

"Yang nekat melaut sekitar 10 persennya," ucap dia. Anggota Pandanarang mencapai sekitar 400 nelayan.

Dirinya menambahkan, belakangan muncul udang jerbung. Hasil tangkapan nelayan berkisar 2-4 kilogram setiap kali melaut. Harganya Rp115 ribu hingga Rp210 ribu per kilogram.

Hasil tangkapan itu, ungkap Tarmuji, belum menutupi ongkos operasional. Sebelum dibagi dengan nelayan yang berangkat bersama dalam satu perahu.

Aktivitas Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pandanarang pun lesu dalam tiga bulan terakhir. Lantaran takada ikan yang dijual nelayan.

"Biasanya pada bulan Agustus, ada hasil tangkapan berupa ikan bawal. Tapi, sekarang sepi," katanya, melansir Antara.

Guna memenuhi kebutuhan harian, tak sedikit nelayang yang menggadaikan asetnya. Kendaraan bermotor dan perhiasan. Misalnya.

"Ada juga yang 'gali lubang'. Atau cari pinjaman," ungkap dia. "Tahun ini, memang benar-benar luar biasa. Gelombang tinggi terus-menerus terjadi," tutup Tarmuji.