Ganjar Diprotes soal Borobudur Marathon

Ganjar Diprotes soal Borobudur Marathon Borobudur Marathon 2017. (Foto: Twitter/@borobudurmrthn)

Semarang - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mendapat protes terkait penyelenggaraan Borobudur Marathon 2018. Acara akan digelar Sabtu-Minggu (17-18/11).

"Banyak yang protes, karena tidak kebagian tiket Borobudur Marathon 2018," ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (16/11).

"Ini luar biasa. Animo masyarakat yang ingin mengikuti event ini sangat besar," imbuh politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

Sebanyak 10 ribu tiket Borobudur Marathon 2018 ludes terjual, beberapa jam setelah diluncurkan. Ganjar pun meminta masyarakat yang tak kebagian tiket tidak berkecil hati.

"Ada event Frienship Run sepanjang 3,7 kilometer yang digelar sehari sebelum acara Borobudur Marathon 2018," ungkap dia.

"Jadi, silakan datang bersama keluarga untuk olahraga sambil piknik, biar hati, pikiran, dan raga bisa sehat, waras," tambah mantan anggota DPR ini.

Kata Ganjar, Borobudur Marathon bukan sekadar ajang olahraga. Kegiatan tersebut, turut dipadukan dengan kearifan lokal, kebudayaan, dan pariwisata dengan melibatkan masyarakat sekitar.

"Maka jangan heran, saat lari di Borobudur Marathon nanti, ada warga yang membagikan tempe goreng, peyek, dan makanan lain kepada peserta di pinggir jalan," tuntasnya.

Borobudur Marathon 2018 merupakan kegiatan kelima. Ada tiga kategori balapan, 10 K, Half Marathon 21 Km, dan Marathon 42 Km.

Kegiatan tersebut diikuti pelari dari 28 negara, seperti Singapura, Malaysia, Ceko, Italia, Jepang, dan Kanada. Namun, 80 persen di antaranya pelari dari luar Jateng.