Ganggu Arus Kendaraan, Pasar Tiban Sleman Akan Ditertibkan

Ganggu Arus Kendaraan, Pasar Tiban Sleman Akan Ditertibkan Pedagang melayani pembeli takjil di kawasan wisata religi Masjid dan Makam Sunan Ampel, Kota Surabaya, Jatim, Senin (6/5). (Foto: Antara Foto/Didik Suhartono)

SLEMAN - Pedagang takjil di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diminta tak berjualan di badan jalan. Dengan begitu, kemacetan lalu lintas dapat dicegah. Apalagi, tengah berlangsung perbaikan jalan di beberapa titik.

"Saat ini di Sleman sedang banyak proyek peningkatan kapasitas jalan. Sehingga, arus lalu lintas di jalur alternatif juga padat," ujar Kepala Bidang Lalu lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman, Sulton Fatoni, Selasa (7/5).

Terdapat beberapa titik pasar sore penjual takjil selama Ramadan di Sleman. Sekitar kampus UGM, Jalan PJKA Beran, Jalan Kaliurang, Pasar Cebongan, Pasar Stan Maguwoharjo, dan Jalan Krikilan Berbah, misalnya.

Biasanya kemacetan karena "pasar tiban" ini terjadi di beberapa titik. Seperti di Jalan Kaliurang, simpang empat Klebengan, Pasar Stan, Pasar Cebongan, dan Jalan Monjali.

Dishub pun bakal mengerahkan petugas untuk menata parkir di sekitar Pasar Stan. "Namun, kami minta 25 meter sebelum dan sesudah simpang empat Pasar Stan, bebas dari parkir," ucap dia.

Sedangkan kemacetan di Jalan Kaliurang, dipicu penggunaan bahu jalan oleh para pedagang. Mereka berjualan menggunakan kendaraan roda empat.

"Juga di Pasar Cebongan. Baik pada puasa maupun tidak, setiap jam sibuk selalu terjadi kepadatan," tambahnya. Dishub akan melibatkan Satpol PP untuk menertibkan pedagang di sana, bila terjadi kemacetan panjang jelang berbuka.

Kendati begitu, beberapa pedagang takjil telah mengantongi izin dari instansi terkait. Penjual makanan di Jalan PJKA Beran, contohnya.