Eselon II Anyar Jateng Dikontrak Setahun

Eselon II Anyar Jateng Dikontrak Setahun Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo (tengah), menyalami sejumlah pejabat yang baru dilantiknya di Gedung Grhadika Bhakti Praja, Kota Semarang, Jateng, Senin (6/5). (Foto: Pemprov Jateng)

Semarang - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, melantik sejumlah pejabat eselon II di Gedung Grhadika Bhakti Praja, Kota Semarang, Senin (6/5). Beberapa di antaranya, merupakan camat dan kepala sekolah.

Menurut Ganjar, hal tersebut lumrah terjadi. Pangkalnya, pemprov melaksanakan promosi terbuka. Siapa pun bisa masuk dan memimpin. "Saya tidak tahu mereka. Tidak kenal mereka," ujarnya, beberapa saat lalu.

Sebagai informasi, Ganjar melantik Camat Kedungbanteng Kabupaten Tegal, Imam Maskur, sebagai Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda dan Kepala SMKN Bawen Kabupaten Semarang, Jumeri, selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng.

"Karena golongan dan syaratnya mencukupi, maka panitia seleksi melakukan seleksi. Dan mereka dinyatakan lolos," imbuh politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

Pejabat tinggi lainnya yang dilantik adalah Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Wisnu Zaroh; Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Cipta Karya AR Hanung Triyono; Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Sumber Daya Air, dan Penataan Ruang Eko Yunianto; Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Fendiawan Tiskiantoro; Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Retno Sudewi; serta Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Ratna Kawuri.

Selain melantik, Ganjar juga mengontrak para pejabat anyar selama satu tahun. Mereka akan dievaluasi setelah memimpin 12 bulan: dilanjutkan atau mengundurkan diri. "Ini akan menjadi tradisi," ucapnya.

Kepada pejabat anyar, dirinya berpesan, tak sombong. Melainkan langsung bekerja melayani publik. Bagi yang tak lolos, diimbau tak berkecil hati. "Biasa saja. Silakan ikut daftar lagi," katanya.

Sementara, Imam bersyukur atas posisi barunya. Dia pun sesumbar membuktikan mampu bekerja. Bila tak sanggup, "Saya siap mengundurkan diri."

Pernyataan serupa disampaikan Jumeri, meski memiliki pengalaman di sektor pendidikan. "Saya orang lapangan yang tahu kondisi lapangan. Tentu tahu denyut nadi dan dinamika di Dinas Pendidikan," pungkasnya.