Bupati Pastikan Hewan Kurban di Pemalang Aman dari Penyakit Mulut dan Kuku

Bupati Pastikan Hewan Kurban di Pemalang Aman dari Penyakit Mulut dan Kuku Pemkab pastikan hewan kurban di Pemalang bebas dari penyakit mulut dan kuku. Sumber foto: Instagram @dispertanpml

Pemalang, Pos Jateng – Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo memastikan hewan kurban di Kabupaten Pemalang bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK). Agung mengatakan, pihaknya telah meminta Dinas Pertanian (Dispertan) Pemalang bersinergi dengan Polres untuk melakukan pengecekan hewan kurban agar aman dikonsumsi.

"Tentunya kita langsung amankan ketika ada hewan positif PMK. Hal itu untuk memberikan rasa aman dan nyaman masyarakat saat melakukan ibadah kurban tahun ini," kata Agung dalam keterangannya, Senin (27/6).

Agung menambahkan, pihaknya akan mengajak kerja sama PMI untuk memberikan semprotan disinfektan pada kandang hewan ternak, terutama sapi dan kerbau. Dengan begitu, diharapkan penyebaran PMK di Pemalang dapat segera teratasi dan terkendali agar tidak semakin meluas.

"Kita sudah komunikasi dengan PMI untuk bisa melakukan penyemprotan desinfektan di kandang milik perternak di seluruh wilayah Kabupaten Pemalang. Dengan begitu, virus tersebut mati dan tidak menularkan ke hewan ternak lainnya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dispertan Pemalang, Helmi menjelaskan, para peternak telah diberikan edukasi terkait PMK dan pihaknya tidak mendatangkan hewan dari luar Pemalang. Menurutnya, hal tersebut dilakukan agar akses mata rantai penyebaran virus PMK dari luar daerah dapat diputus.

"Alhamdulillah peternak memahami, sementara tidak mendatangkan ataupun menjual hewan terinfeksi PMK. Karena bila ingin dijual mereka harus memberikan surat lolos kesehatan dari pihak yang berwenang, agar masyarakat aman ketika mengkonsumsi daging hewan kurban nantinya," kata Helmi.

Menurut data dari Dispertan, jumlah kasus positif PMK di Pemalang, sampai saat ini yaitu ada 706 ekor dengan jumlah angka kesembuhan 116 ekor. Sementara, hewan yang masih terindikasi positif sebanyak 587 ekor, dengan kematian enam ekor.