BPBD: Buoy di Pantai Selatan Jateng Rusak

BPBD: Buoy di Pantai Selatan Jateng Rusak Alat deteksi dini tsunami (buoy). (Foto: AFP/B. Ismoyo)

Semarang - Masyarakat dan turis yang berlibur di sekitar garis pantai selatan Jawa Tengah (Jateng) dimintai mewaspadai gelombang tinggi. Sebab, alat pendeteksi dini bahaya (early warning system/EWS) tsunami atau buoy tak berfungsi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Sarwa Pramana, menyatakan, alat-alat rusak karena korslet akibat korosi. Sehingga, merusak bagian penerima sinyal (receiver).

"Karenanya sirene tak berfungsi normal," ujarnya, baru-baru ini. Buoy yang rusak berada di Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Wonogiri.

Baca: Empat Daerah di Jateng Rawan Tsunami

Ada dua alat di Cilacap, karena terdapat dua kecamatan yang berada persis di pinggir pantai. "Wonogiri masih kurang," jelas dia.

Karenanya, Sarwa berharap, buoy yang rusak segera diperbaiki atau diganti dengan baru. Soalnya, daerah-daerah itu langsung berhadapan dengan perairan Samudra Hindia dan rawan ombak besar.

"Jawa Tengah harus bisa mengambil inisiasi pada saat nanti diwarnai gempa 6,7 skala Richter, terjadi tsunami atau tidak, masyarakat harus kita tarik (evakuasi)," terangnya.

"Risikonya hanya satu, kita ngopeni kebutuhan dasar masyarakat. Kalau hanya semalam, tidak masalah. Pemerintah Daerah Jawa Tengah bisa, untuk meminimalisasi risiko nyawa," tuntas Sarwa.