BNPB: Kekeringan di Demak dan Cuaca Ekstrem di Boyolali
BNPB: Kekeringan di Demak dan Cuaca Ekstrem di Boyolali Berdampak pada Ribuan Warga
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, merilis laporan kejadian bencana signifikan yang terjadi di wilayah Jawa Tengah dalam kurun waktu 24 jam, mulai Selasa (5/8) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (6/8) pukul 07.00 WIB.
Kekeringan di Kabupaten Demak
Peristiwa kekeringan melanda Desa Ngaluran, Kabupaten Demak, pada Senin (4/8). BPBD Kabupaten Demak mencatat sebanyak 2.180 jiwa terdampak. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, BPBD telah mendistribusikan 65.000 liter air kepada warga yang mengalami krisis air.
Cuaca Ekstrem di Kabupaten Boyolali
Masih di Jawa Tengah, cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang melanda lima desa di dua kecamatan Kabupaten Boyolali pada Senin (4/8). Peristiwa ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan satu orang luka ringan.
Kerusakan yang tercatat meliputi: empat unit rumah rusak ringan, dua unit rumah rusak berat, dua bangunan joglo rusak berat, dua kendaraan roda dua rusak, dan satu unit sepeda rusak.
BPBD Kabupaten Boyolali bersama tim gabungan segera melakukan pembersihan material pohon tumbang dan menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak.
Imbauan BNPB
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana, terutama di tengah musim kemarau yang rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kekeringan.
Untuk itu, warga diingatkan untuk: tidak melakukan pembakaran lahan, segera melaporkan kejadian kebakaran kepada pihak berwenang, mewaspadai terhadap cuaca ekstrem maupun banjir, memastikan saluran air berfungsi dengan baik, serta memangkas pohon yang terlalu rimbun untuk mengurangi risiko tumbang.
Dengan langkah antisipasi yang tepat, diharapkan dampak bencana di musim kemarau dapat diminimalkan dan keselamatan warga tetap terjaga.
Komentar