BI Berlakukan Batas Tukar Uang Anyar saat Ramadan

BI Berlakukan Batas Tukar Uang Anyar saat Ramadan Petugas bank menghitung uang yang akan ditukarkan masyarakat jelang Lebaran di halaman Rumah Jabatan Gubernur Gorontalo di Kota Gorontalo, Gorontalo, 7 Juni 2018. (Foto: Antara Foto/Adiwinata Solihin)

Surakarta - Bank Indonesia (BI) memberlakukan kuota penukaran yang baru untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2019. Petugas akan memeriksa kartu tanda penduduk (KTP) dan meminta penukar mencelupkan tinta pada jari tangannya.

"Ini bukan untuk membatasi penukaran, tapi untuk pemerataan," ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Kota Surakarta, Bakti Artanta, Selasa (30/4). Dengan begitu, diharapkan masyarakat tak berkali-kali melakukan penukaran.

Baca: BI Antisipasi Kelangkaan Uang kala Ramadan

BI Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), rencananya menyediakan Rp5,4 triliun uang baru pada Ramadan-Lebaran. Meningkat 3,35 persen dari tahun lalu Rp5 triliun dengan realisasi Rp5,233 triliun.

Penukaran akan dibuka 13-29 Mei. Di 150 titik dengan melibatkan 98 bank umum, 30 BPR, delapan BPRS, 10 pegadaian, dan empat kantor pos. Batas penukaran Rp4,4 juta.

Seluruh lokasi penukaran berada di Solo Raya. Detailnya, 74 titik di Kota Solo, Boyolali 14 titik, Klaten 16 titik, Sukoharjo 15 titik, Karanganyar 11 titik, Wonogiri 10 titik, dan Sragen 10 titik.

BI juga akan membuka gerai penukaran keliling di sejumlah fasilitas umum. Terminal Tirtonadi, Bandara Adi Soemarmo, serta Stasiun Solo Balapan dan Purwosari, misalnya.

Ada pula penukaran bersama di Benteng Vastenburg. Berlangsung tiga hari, 27-29 Mei. Selama masa ini, penukaran di bank umum, BPR, dan lainnya tak dilayani.

"Dengan kemudahan yang kami berikan dan tanpa ada pungutan biaya, saya mengimbau, masyarakat untuk tidak melakukan penukaran di pinggir jalan," tutupnya.