Bantul Canangkan 5 Desa Tangguh Bencana di 2019

Bantul Canangkan 5 Desa Tangguh Bencana di 2019 BPBD Kebumen, Jateng, menggelar pelatihan destana di Desa Seboro, Kecamatan Sadang, 24 Juli 2018. (Foto: Pemkab Kebumen, Jateng)

Bantul - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), akan membentuk lima desa tangguh bencana (destana) pada 2019.

Kelimanya, kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto, merupakan desa yang terletak di daerah-daerah penyangga, seperti Banguntapan dan Sewon. Anggaran yang diajukan Rp200 juta per titik.

"Kurang lebih 200 juta. Tahun ini hanya meresmikan dua destana. Tahun depan, kami rencanakan ada lima," ujarnya di Desa Srihardono, Pundong, Bantul, Minggu (25/11).

Dana tersebut, dialokasikan untuk pelatihan masyarakat dan Forum Penanggulangan Risiko Bencana (FPRB). "Alokasinya untuk pelatihan, sarana-prasarana, dan bantuan alat-alat," beber Dwi.

Sampai kini, desa-desa di selatan Bantul telah ditetapkan sebagai destana. Dengan demikian, ada 28 dari 75 desa ditetapkan sebagai destana.

Mulanya, terang dia, BPBD akan melihat dulu potensi bencana di daerah-daerah sasaran destana tersebut. "Potensinya, tentu berbeda-beda sesuai kerawanannya," katanya.

Menurut Dwi, destana penting diterapkan di Bantul. Sebab, memiliki 12 potensi ancaman bencana, mulai dari banjir hingga gempa bumi. Sehingga, peran masyarakat diperlukan, agar siaga dan tanggap menghadapi bencana.