Arah Pengembangan Kabupaten Tegal di Tahun 2019

Arah Pengembangan Kabupaten Tegal di Tahun 2019 Bupati Tegal, Umi Azizah (kiri), menerima Anugerah Parahita Ekapraya tingkat Madya dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yambise, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, 19 Desember 2018. (Foto: Pemkab Tegal)

Tegal - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal, Jawa Tengah (Jateng), akan fokus membenahi pelayanan publik dan pengembangan desa wisata pada 2019. Mengoptimalisasi ruang bermain anak di Taman Rakyat Slawi (Trasa), salah satunya.

Pun akan melibatkan dengan sejumlah panti dan yayasan sosial dalam mengembangkan beberapa program. Di antaranya, rumah perlindungan sosial anak (RPSA), lair olih akta Kelahiran dan kartu keluarga (LOAKK), Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat Desa Mandiri (PDPM DM), dan pelatihan pengarusutamaan gender (PUG).

"Kemudian, untuk pemenuhan hak dan perlindungan anak, akan tersedia juga di kanal Lapor Bupati Tegal, baik melalui SMS maupun aplikasi Android, sebagai sarana pengaduan masyarakat yang terbuka 24 jam dan tujuh hari dalam seminggu," ujar Bupati Tegal, Umi Azizah, baru-baru ini.

Soal pariwisata desa, pemkab bakal menggenjot lahirnya Desa Wisata Cempaka, Kecamatan Bumijawa, di wilayah lain. Di sana, terdapat Pasar Slumpring yang menyajikan wisata kuliner tradisional dengan pemandangan alam berupa pepohonan bambu.

"Wisata yang hanya buka saat hari Minggu itu, bisa menggerakan ekonomi kerakyatan dari desa. Tidak main-main, omzetnya bahkan mencapai ratusan juta saat libur kemarin. Maka, desa-desa lainnya yang berpotensi, akan kami maksimalkan untuk pariwisata," beber Umi.

Dia juga berkeinginan meningkatkan kunjungan pelancong mancanegara pada 2019. Di 2018, sebanyak 3.336 turis asing berwisata. "Supaya Kabupaten Tegal lebih dikenal, baik secara nasional maupun internasional," pungkasnya.