Alat Deteksi Banjir Akan Dipasang di Bengawan Solo

Alat Deteksi Banjir Akan Dipasang di Bengawan Solo Sungai Bengawan Solo. (Foto: adindart.wordpress.com)

Surakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), akan memasang alat deteksi dini (early warning system/EWS) banjir di empat anak Sungai Bengawan Solo. Tujuannya, mengantisipasi banjir bandang karena intensitas hujan meningkat.

Alat-alat tersebut, bakal dipasang di Jembatan Kali Pepe perbatasan Surakarta-Boyolali, Kali Anyar, Kali Brojo, serta Kali Premulung. Keempat anak sungai ini, karakteristik banjirnya berbeda dengan Sungai Bengawan Solo. 

"Banjirnya cenderung bandang, bukan karena permukaan air yang terus-menerus naik," ujar Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Surakarta, Dono Tumpo, baru-baru ini.

Baca: Titik-titik Rawan Banjir di Kota Surakarta

Dia mencontohkan dengan banjir luapan Kali Pepe di sembilan kelurahan, 2015. Kala itu, air banjir cukup deras, namun cepat surut. Berbeda dengan Bengawan Solo yang menjadi muaranya, butuh waktu hingga beberapa hari untuk surut. 

Perangkat dilengkapi sirine serta mampu mengirim pesan singkat (short message service/SMS) kepada perangkat wilayah. Jika permukaan air sungai terus naik, banjir bandang bisa cepat diantisipasi. 

Dengan pemasangan EWS, Kepala Pelaksana Harian BPBD Surakarta, Eko Prajudhy Noor Aly, berharap, dampak buruk banjir bandang yang berpeluang terjadi di Kelurahan Pajang, Sondakan, Laweyan, Sumber, dan Banyuanyar, dapat diminimalisasi.

"Kami juga update terus kondisi cuaca dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) dan dari BPBD kabupaten sekitar. Prinsipnya, kami selalu waspada dan siaga," pungkasnya.