Abrasi Pantai Tanjung Elok Kendal Ancam Permukiman

Abrasi Pantai Tanjung Elok Kendal Ancam Permukiman Penanaman mangrove yang digagas Lindungi Hutan. (Foto: lindungihutan.com)

Kendal - Abrasi air laut di pesisir pantai Tanjung Elok, Desa Kartikajaya, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah (Jateng), mengancam permukiman penduduk.

Hal tersebut, berdasarkan hasil amatan perusahaan rintisan (startup) Lindungi Hutan di lokasi, pekan lalu. 

"Kami sengaja menginap untuk melihat air sudah sampai mana. Ternyata, sudah sampai permukiman, meski belum masuk ke rumah," ujar Account Executive Lindungi Hutan, Aminul Ihsan, baru-baru ini. 

Atas dasar itu, Lindungi Hutan melakukan aksi penanaman 5.000 batang pohon mangrove di pesisir pantai Tanjung Elok, Minggu (2/12). Kegiatan diikuti 300 relawan dari pelajar dan mahasiswa di Kendal.

Penanaman dilakukan, lantaran air laut mengancam keselamatan masyarakat Desa Kartikajaya. Abrasi mengakibatkan daratan tenggelam, karena terkikis dan terbawa ombak.

"Target kami ada 11 kota seluruh Indonesia yang akan kami lakukan program ini. Namun, saat ini masih dua dan kami masih membuka donasi untuk itu," jelas Ihsan.

Lindungi Hutan, terang dia, pun tak cuma fokus pada kawasan pantai. Tetapi, seluruh kawasan hutan.

"Upaya penghijauan ini harus terus dilakukan, agar lingkungan tetap lestari, udara tetap bersih, dan bencana dapat terhindar," paparnya.