7.809 Ruang SMA Sederajat di Jateng Rusak

7.809 Ruang SMA Sederajat di Jateng Rusak Siswa sedang belajar di ruang kelas yang rusak di SDN Pasirhuni 2, Kampung Cipaheuteun, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, Kamis (19/9). (Foto: Antara Foto/Adeng Bustomi)

SEMARANG - Sebanyak 1.647 ruang kelas sekolah menengah atas negeri (SMAN) dan sederajat di Jawa Tengah (Jateng) rusak berat. Tersebar di 634 unit satuan pendidikan di berbagai daerah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Jumeri, menyatakan, pihaknya mengalokasikan Rp289,9 miliar untuk rehabilitasi. Perbaikan bakal dilakukan tahun depan.

"Anggaran yang telah disediakan tahun depan itu, akan diprioritaskan dalam perbaikan sekolah-sekolah yang mengalami rusak berat," katanya di Kota Semarang, Rabu (27/11).

Alokasi anggaran terbesar untuk sekolah menengah kejuruan negeri (SMKN) senilai Rp257,4 miliar. Sementara, sarana-prasarana (sapras) SMAN Rp29,7 miliar dan sekolah luar biasa negeri (SLBN) Rp2,7 miliar.

Sementara, Disdikbud mencatat, Sebanyak 1.432 ruang kelas SMKN rusak berat. Sedangkan SMAN hanya 177 kelas dan SLBN 38 ruang.

Kategori rusak sedang: 136 kelas SMKN, 284 kelas SMN, dan 61 kelas SLBN. Adapun rusak ringan: 1.397 ruangan SMKN, 3.881 ruang SMAN, dan 403 ruangan SLBN. "Yang kondisinya baik dari SMA/SMK dan SLB Negeri di Jateng, berjumlah 8.780 ruangan," imbuh dia.

Dirinya menilai, banyak faktor kerusakan. Seperti usia bangunan, konstruksi belum tahan gempa, berada di daerah rawan bencana, dan salah perencanaan konstruksi.

"Persoalan-persoalan itu, akan kami jadikan bahan evaluasi. Dalam perencanaan pembangunan sarpras pendidikan ke depan," ucap Jumeri, mengutip situs web Pemprov Jateng.