6 Ekor Sapi Positif Penyakit Mulut dan Kuku, DKPP Klaten Kerahkan Dokter Hewan

6 Ekor Sapi Positif Penyakit Mulut dan Kuku, DKPP Klaten Kerahkan Dokter Hewan Ilustrasi sapi yang sehat. Sumber: Mourizal Zativa via Unsplash.com

Klaten, Pos Jateng – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten menerjunkan tim kesehatan dan dokter hewan untuk mengobati 6 ekor sapi di daerah tersebut yang terkonfirmasi positif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kasus positif ini diketahui menyusul keluarnya hasil laboratorium Balai Veteriner, Wates, Kulonprogo, Yogyakarta, Sabtu (14/5).

“Ada enam ekor sapi yang dinyatakan positif PMK. Ada 2 ekor di Desa Tarubasan, Kecamatan Karanganom, dan 4 ekor di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang,” ujar Kepala DKPP Klaten, Widiyanti, dikutip dari keterangannya, Senin (16/5).

Widiyanti menambahkan, saat ini kondisi keenam sapi tersebut sudah membaik, setelah sebelumnya mendapat penanganan dari tim medis serta dokter hewan.

“Saat ini, kondisi sapi sudah membaik, masih menjalani perawatan dan pengobatan tim medis dari dokter hewan. Selain itu juga ada dukungan dari pemilik ternak untuk rutin membersihkan kandang,” imbuhnya.

Selain menangani kasus positif melalui pengobatan dan pemantauan, pihak DKPP Klaten juga masih terus melakukan upaya preventif seperti penyemprotan disinfektan, pemeriksaan dini di pasar hewan sebelum diperjualbelikan, serta upaya lain untuk menekan agar kasus ini tidak bertambah.

“Kami melakukan penyemprotan desinfektan di Pasar Hewan untuk mengurangi risiko penularan. Selain itu, kami juga melakukan pemeriksaan pada hewan. Jadi hewan tersebut sebelum turun dari mobil kita periksa dulu, jika ada yang bergejala tidak diperbolehkan untuk turun dari mobil, dianjurkan untuk pulang, agar tidak menyebar,” pungkasnya.

Dilansir dari akun Instagram resmi DKPP Klaten, saat ini, selain ada 6 ekor sapi yang terkonfirmasi positif PMK dan masih dalam masa pengobatan, ada 33 ternak lainnya yang menjadi suspek per Senin (16/5). Dari angka tersebut, 30 ekor suspek ditemukan di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, sementara sisanya ditemukan di Desa Gedongjetis, Kecamatan Tulung.