1.715 Rumah Tidak Layak Huni di Klaten Direhabilitasi

1.715 Rumah Tidak Layak Huni di Klaten Direhabilitasi Bupati Klaten, Sri Mulyani, menyerahkan bansos rehabilitasi RTLH, Kamis (8/12). Foto: klatenkab.go.id

Klaten, Pos Jateng – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten terus berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, salah satunya dengan memberikan bantuan sosial (bansos) rehabilitasi bagi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Sepanjang tahun 2022, Pemkab Klaten telah merehabilitasi 1.715 RTLH yang tersebar di desa-desa yang masuk kategori miskin ekstrem.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperwaskim) Klaten, Pramana Agus Wijanarka mengatakan, rumah layak huni menjadi salah satu indikator tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu daerah. Sehingga, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk andil dalam pemenuhan kebutuhan tersebut.

“Penanganan RTLH dilakukan secara simultan dan bersama-sama dengan berbagai pihak. Hingga akhir 2021 jumlah RTH di Klaten mencapai 18.011 unit. Tahun ini total 1.715 sudah direhabilitasi,” paparnya saat menyerahkan bansos rehabilitasi RTLH di Gedung Sunan Pandanaran Klaten, Kamis (8/12).

Pramana menambahkan, sejak awal tahun Pemkab Klaten telah menyalurkan bansos rehabilitasi bagi 35 unit RTLH bersumber dari APBD murni tahun 2022. Sementara itu, pada ABPD perubahan, dialokasikan anggaran untuk rehabilitasi RTLH sebanyak 552 unit.

“Sisanya bersumber dari dana lain, seperti dari BAZNAS, bantuan Pemprov Jawa Tengah, dan Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR. Nilai bantuan sebesar Rp12 juta per unit RTLH sasaran,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Klaten, Sri Mulyani menjelaskan program rehabilitasi RTLH iIni merupakan salah satu strategi pengentasan kemiskinan ekstrem. Pelaksanaan program memang dilakukan bertahap di wilayah-wilayah yang menjadi focus.

 “Jadi memang program rehabilitasi RTLH ini kita fokuskan di 25 desa yang masuk kategori miskin ekstrem di lima kecamatan, yaitu Jatinom, Wonosari, Wedi, Trucuk, dan Karangnongko,” jelasnya.

Lebih lanjut, Sri Mulyani berharap ke depannya elemen masyarakat di desa dapat gotong-royong membantu sesama warga yang membutuhkan bantuan rehabilitasi RTLH.

“Dengan sistem gotong-royong dan bantuan stimulan ini, insyaallah rumah yang tadinya mungkin tidak layak atau tidak sehat, sekarang sudah bisa ditempati bapak dan ibu semuanya dengan penuh kenyamanan dan insyaallah sehat,” pungkasnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Klaten masuk dalam daftar 19 daerah miskin di Jawa Tengah. Pada 2021, jumlah penduduk miskin di Klaten mencapai 158.200 jiwa atau 13,49 persen.