Pemerintah Resmikan Pabrik Kakao Batang

Pemerintah Resmikan Pabrik Kakao Batang Menperin, Airlangga Hartarto, saat peresmia pabrik kakao di Kabupaten Batang, Jateng, Senin (11/2). (Foto: Twitter/@Kemenperin_RI)

Batang - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, bersama Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi, Mohamad Nasir, meresmikan pabri kakao di Kabupaten Batang, Jawa Tengah (Jateng), Senin (11/2). Kegiatan sempat diundur beberapa kali.

Airlangga mengklaim, pusat pengembangan kompetensi industri pengolahan kakao terpadu (PPKIPKT) ini mendukung peningkatakan cokelat. Katanya, komoditas itu memiliki peluang ekspor besar.

"Indonesia menjadi penghasil kakao nomor tiga di dunia. Saat ini yang paling penting, adalah meningkatkan di bagian produksi, pengolahan kakao untuk ekspor dari bahan baku sampai barang jadi," ujarnya.

Nasir menambahkan, pihaknya turut terlibat dalam pengembangan kakao di hulu. Yakni, menyediakan bibit berkualitas. "Ini penting, karena bisa menghasilkan kakao terbaik," dalihnya.

Pabrik yang berlokasi di Desa Wonokerso, Kecamatan Kandeman itu, dikembangkan dengan program teaching industry. Universitas Gadjah Mada (UGM) turut terlibat di dalamnya.

Lahan pengolahan kakao Batang satu hektare dan menghasilkan satu ton. Menurut Nasir, angka ini perlu ditingkatkan, mengingat produktivitas di Vietnam mencapai empat ton per hektare.

"Masih menjadi PR (pekerjaan rumah) kita. Solusinya, perlu kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat, agar permasalahan ini bisa diselesaikan," tandas politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.