Pemerintah Klaim Kasus Covid-19 Usai Libur Idulfitri Terkendali

Pemerintah Klaim Kasus Covid-19 Usai Libur Idulfitri Terkendali Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito. Foto: covid19.go.id

Nasional, Pos Jateng – Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 mengklaim kasus Covid-19 selama sepekan setelah Idulfitri masih terkendali. Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, angka penularan masih di bawah 1.000 kasus per hari berdasarkan pemantauan di delapan provinsi yang menjadi tujuan mudik terbesar, yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Tinur, DKI Jakarta, Lampung, DIY, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

"Selama sepekan, di delapan daerah tujuan mudik, kasus Covid-19, kasus sembuh, meninggal, aktif, dan BOR (bed occupancy rate) mengalami perkembangan yang bervariasi. Kasus positif mingguan di seluruh Provinsi mengalami penurunan," paparnya, Selasa (10/5).

Wiku menambahkan, kasus aktif Covid-19 paling banyak ada di DKI Jakarta dengan 519 kasus dan terendah Sumatra Barat dengan 6 kasus. Penurunan kasus aktif tersebut berbanding lurus dengan persentase tingkat kesembuhan di seluruh provinsi yang sudah mencapai lebih dari 90 persen.

"Persentase kesembuhan tertinggi ada di DKI Jakarta dengan 98,7 persen, Jawa Barat 98,4 persen, dan Sumatra Utara 97,8 persen," terangnya.

Untuk kasus kematian, lanjut Wiku, hampir seluruh daerah mengalami penurunan. Kenaikan kasus kematian hanya terjadi di Jawa Tengah dengan 63 kasus dan terendah Sumatra Barat dengan 0 kasus.

“Hampir seluruh daerah mengalami penurunan kasus kematian. Kenaikan hanya terjadi di Jawa Tengah dengan 63 kasus dan terendah di Sumatra Barat dengan 0 kasus,” ucapnya.

Sementara itu, keterisian tempat tidur atau BOR rumah sakit rujukan Covid-19 juga rendah. Rata-rata persentase BOR nasional sekitar 0,35 sampai 2,71 persen. Dan angka testing PCR juga tercatat mengalami penurunan, yakni hanya 300 ribu saja.

"Dari 8 provinsi tujuan mudik terbesar, BOR tertinggi di dengan DIY 2,71 persen dan terendah di Lampung dengan 0,99 persen. Sementara, angka testing PCR hanya 300 ribu saja. Tentu harus ditingkatkan agar bisa melihat gambaran penularan Covid-19 yang akurat ," kata Wiku.

Terakhir, Wiku memaparkan peningkatan kasus Covid-19 dapat terlihat jelas pada pekan kedua setelah libur Idulfitri. Pihaknya meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan ketat dan waspada. Pemerintah akan tetap menerapkan PPKM Level hingga kasus Covid-19 nasional dan internasional benar-benar aman terkendali.