Cegah polemik, hubungan Rizieq dengan ISIS mesti diusut

Cegah polemik, hubungan Rizieq dengan ISIS mesti diusut Pendiri FPI, Rizieq Shihab (tengah), memberikan ceramah saat acara Maulid Nabi di Sekretariat FPI, kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2020). Twitter/@DPPFPI_ID

Polri diminta memeriksa pendiri Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, terkait video yang berisi pernyataannya mendukung kelompok terorisme ISIS. Penegakan hukum bisa membuktikan seperti apa hubungan keduanya.

"Proses justitia memang sebaiknya ditindaklanjuti untuk kepastian hukum, siapa pun yang terlibat pada kasus ini," ucap pakar hukum pidana Universitas Indonesia (UI), Indriyanto Seno Adji, Rabu (17/2).

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, sempat memutar video Rizieq berorasi dan menyatakan dukungannya untuk ISIS saat telekonferensi tentang pembubaran FPI, beberapa waktu lalu. Video berdurasi lebih dari dua menit itu diduga diambil pada 20 Februari 2017.

Dalam orasinya, Rizieq menyerukan, "Apa yang baik dari ISIS kita akui baik, cita-cita mulianya menegakkan dan menerapkan syariat Islam hal yang baik. Cita-citanya untuk menerapkan khilafah Islamiah hal yang baik. Cita-citanya untuk melawan kezaliman Amerika Serikat dan sekutunya cita-cita yang baik." 

"Saya tanya, hal-hal yang baik dukung tidak? Dukung tidak? Takbir!" seru Rizieq di depan para pendukungnya.

Meski kejadiannya sudah cukup lama, menurut Indriyanto, pernyataan Rizieq tersebut masih bisa diproses hukum. "Sepanjang tidak kedaluwarsa, tetap bisa."

Dirinya melanjutkan, mungkin penegak hukum bukan tidak memproses kasus tersebut, tetapi masih mengumpulkan alat bukti. "Ini tidak sekadar ucapan RS, tapi diperlukan penguatan alat bukti," terangnya.

Indriyanto juga menilai, pernyataan dukungan Rizieq untuk ISIS memiliki dampak besar bagi para pengikutnya, terutama FPI, terhadap gerakan terorisme "yang terbukti pengungkapannya." 

Sementara itu, kuasa hukum Rizieq, Aziz Yanuar, membantah kliennya mendukung ISIS dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Menurutnya, Rizieq tidak mendukung kedua kelompok terorisme itu sejak 2014.