5.065 Unggahan di Medsos Teridentifikasi Hoaks Covid-19 Sejak 2020

5.065 Unggahan di Medsos Teridentifikasi Hoaks Covid-19 Sejak 2020 Ilustrasi hoaks. Foto: pixabay.com

Nasional, Pos Jateng - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkomifo) mengidentifikasi 5.065 unggahan hoaks terkait Covid-19 di media sosial sejak Januari 2020. Facebook menjadi platform terbanyak persebaran hoaks dengan 4.368 sebaran dibandingkan platform lainnya seperti Instagram, YouTube, atau Tik Tok.

“Dari sejumlah persebaran hoaks tersebut, ada beberapa isu hoaks yang menarik, di antaranya hoaks vaksin Covid-19 ada antena 5G dan pengendali manusia yang muncul pada 18 Oktober 2021,” ujar Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi dalam keterangan pers virtual, Kamis (4/11) malam.

Kemudian, hoaks vaksin Covid-19 mengandung parasite hidup yang teridentifikasi muncul pada 25 Oktober 2021. Selain itu, ada juga hoaks negara Irlandia mengeluarkan peringatan efek samping vaksin Covid-19 pada 3 November 2021.

"Itulah sejumlah hoaks yang cukup banyak menyebar di masyarakat. Dan, sekali lagi kami Kementerian Kominfo menyatakan kabar-kabar tersebut adalah tidak benar, menyesatkan, alias hoaks," tutur Dedy.

Ia mengungkapkan beberapa cara mengidentifikasi suatu berita hoaks atau tidak, pertama adalah mengidentifikasi judul. Biasanya, judul berita hoaks provokatif dan mendorong pembaca untuk membukanya (clikbait).

“Jadi, harus dicurigai dulu dari judulnya, kalau judulnya meragukan, jangan disebarluaskan,” ucapnya.

Kedua, mohon cermati alamat situs sumber pemberitaan. Saat ini banyak situ berita palsu yang memproduksi informasi hoaks. Sebaiknya, membaca berita dari situs yang kredibel dan terpercaya.

Ketiga, memeriksa sumber pernyataanya. Ia menjelaskan, pada berita seharusnya narasumber terpercaya.

“Misalnya, berasal dari pemerintahan, lembaga yang kredibel, dan ahli dalam bidang tertentu. Lalu memeriksa ulang foto, gambar, atau video melalui mesin pencari, seperti Google,” pungkasnya.