Rilis Volcano Run, Sleman Genjot Sport 'Tourism'

Rilis Volcano Run, Sleman Genjot Sport 'Tourism' Ilustrasi. (Foto: volcano-run.com)

Sleman - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menggenjot aktivitas olahraga dipadukan wisata (sport tourism). Sleman Temple Run, Tour de Prambanan, Jelajah Wisata, dan Tour de Merapi, misalnya. 

Kini, Pemkab meluncurkan "Volcano Run". Lomba lari tersebut, mengambil rute sekitar kawasan lereng Merapi. Titik start dan finis di Museum Gunungapi Merapi.

"Ada sekitar 450 peserta yang mengikuti launching berupa lari 5K dan 10 K. Kegiatan ini, sekaligus menandai pembukaan pendaftaran Volcano Run 2019," terang Ketua Panitia Volcano Run, Handiwa Thariq, sela peluncuran di Universitas Gadjah Mada (UGM), Minggu (11/11).

Volcano Run diadakan Dinas Pariwisata Sleman dan melibatkan komunitas Uburuburlari. Acara akan digelar pada 10 Maret 2019. Penyelenggara menargetkan jumlah peserta 2.000-3.000 orang.

Sementara itu, Kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dispar Sleman, Shavitri Nurmala Dewi, menyatakan, kegiatan bertujuan mengangkat kekayaan potensi wisata lereng Merapi.

"Wisata di Merapi sangat menjual. Namun, aktivitas olahraga di sana masih jarang. Adanya gagasan kegiatan ini, kami nilai bagus untuk mengenalkan kepada wisatawan, khususnya komunitas pecinta lari," papar dia.

Ada tiga kategori perlombaan, 5K, 10K, dan 21K. Peserta akan mendapat medali yang desainnya terinspirasi dari Gunung Merapi.

Calon peserta bisa mendaftar di laman volcano-run.com. Biayanya berkisar Rp175 ribu-Rp250 ribu untuk pendaftaran tahap awal pada 11 November-31 Desember 2018. Harga normal 5K Rp175 ribu, 10K Rp250 ribu, dan 21K Rp300 ribu.

Nantinya, peserta akan menyusuri sejumlah destinasi di wilayah Merapi. Peserta pun diajak melintasi rute dengan elevasi menantang, namun tetap dijamin keamanannya.