PSS Sleman Batasi Satu NIK Satu Tiket, Manajemen Beri Penjelasan

PSS Sleman Batasi Satu NIK Satu Tiket, Manajemen Beri Penjelasan Suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS). Foto: Twitter @BCSXPSS_1976

Sleman, Pos Jateng - Tiket pertandingan PSS Sleman kontra Persija Jakarta dalam lanjutan Liga 1 Indonesia pada Jumat (4/8) sudah bisa dibeli. Meski begitu, ada aturan baru yang diterapkan Panitia Pelaksana (Panpel) PSS dalam pembelian tiket kali ini, yakni satu NIK (Nomor Induk Kependudukan) hanya boleh membeli satu tiket.

Ketua Panpel PSS, Yuyud Pujiarto, mengatakan kebijakan tersebut terpaksa dilakukan untuk meminimalisir kehadiran suporter tim tamu. Kebijakan tersebut juga mengacu pada keputusan Ketua PSSI, Erick Thohir yang melarang suporter tim tamu hadir dalam laga tandang mencegah kerusuhan.

“Cara satu NIK satu tiket ini kami berlakukan di laga kontra Persija Jakarta kali ini. Mengingat mempunyai basis suporter yang besar, hal ini kami lakukan sebagai pencegahan agar bisa menjalankan peraturan larangan away bagi tim tamu dengan maksimal,” kata Yuyud Pujiarto dalam keterangannya, dilansir dari pssleman.id pada Kamis (3/8).

Yuyud menjelaskan, metode tersebut hanya akan dilakukan ketika PSS berjumpa tim yang memiliki basis suporter besar dan memiliki risiko tinggi. Metode tersebut tidak akan digunakan jika kemungkinan suporter tamu yang hadir kecil.

“Metode ini kami lakukan bukan tanpa alasan. Kemarin di laga menghadapi PSIS Semarang, Panpel menemukan sebanyak kurang lebih 40 NIK yang diindikasi didapat melalui penjualan tiket dengan mereka memiliki total 150 tiket,” jelasnya.

Yuyud juga mengajak seluruh pendukung PSS Sleman agar mencegah praktik percaloan terjadi. Pasalnya, hal tersebut akan mencoreng nama besar PSS Sleman dan berpotensi membuat tim dikenai sanksi oleh federasi.

“Kami dari Panpel juga mengajak PSS Fans untuk tidak membeli di calo dan tidak menjual NIK nya kepada suporter tim tamu. Panpel tentu akan berusaha maksimal agar suporter tim tamu tidak hadir dan tidak terkena denda lagi,” tuturnya.

Sementara itu, Manajer Event PSS, Rangga Rudwino, juga mengajak seluruh pendukung dan warga Sleman bekerja sama memberantas calo NIK yang akan merugikan PSS dan juga pendukung PSS itu sendiri. Jangan sampai kedatangan suporter lawan merugikan klub dengan sanksi denda.

“Kemarin Panpel PSS sudah terkena denda dari Komisi Displin (Komdis PSSI) sebesar Rp25 Juta buntut dari suporter tim tamu yang hadir kala menghadapi PSIS. Tentu kami tidak ingin hal ini terjadi lagi mengingat ini merugikan tim PSS,” ujarnya.