Pedagang Pasar Sugihwaras: Kenapa Kami Selalu Diobok-obok?

Mereka menolak wacana perubahan pasar menjadi pusat kuliner dan fesyen
Sabtu, 04 Mei 2019 18:54 WIB Author - Fatah Hidayat Sidiq

Pekalongan - Para pedagang mengkritik rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), mengubah Pasar Sugihwaras di Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo menjadi pusat kuliner dan fesyen. Sebab, berimbas terhadap pendapatan mereka.

Kenapa lapak pedagang kecil seperti kami selalu diobok-obok? Sudah pembeli sepi, sekarang mau diubah menjadi pusat kuliner dan fesyen. Kami harus berdagang di mana? ujar pedagang onderdil sepeda motor di Pasar Sugihwaras, Sutrisno (45), Sabtu (4/5).

Pedagang pasar senggol di sana mayoritas menjual elektronik dan onderdil otomotif bekas. Menurut dia, para penjual akan kesulitan bila nanti harus berdagang pakaian atau panganan. Kendala modal, salah satunya.

Hingga sore saja belum ada pembeli. Apa iya, pemerintah tidak memperhatikan nasib kami? Kami juga warga Kota Pekalongan. Bukan warga luar, tegasnya.

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Disdagkop UMKM) Kota Pekalongan telah mengalokasikan Rp7 miliar guna pembangunan Pasar Sugihwaras. Pengerjaan akan berlangsung bertahap.

Baca juga :