Masuk NU-Muhammadiyah, eks FPI bisa terhindar ekstremisme

NU dan Muhammadiyah dianggap memiliki fondasi kebangsaan yang kuat.
Rabu, 27 Jan 2021 21:23 WIB Author - Fatah Hidayat Sidiq

Mantan anggota ormas Front Pembela Islam (FPI) banyak yang bergabung ke ormas Islam macam Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), terutama Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Cara itu dinilai tepat agar terhindar dari kelompok radikal.

Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, menyatakan, GP Ansor memiliki rekam jejak bagus karena banyak membantu pemerintah dalam bidang sosial, ekonomi, dan keamanan. Apabila ada eks FPI yang bergabung, tentu saja merupakan hal bagus, ujarnya, Rabu (27/1).

Saat FPI dibubarkan, dirinya menerangkan, mantan anggota terpancing untuk bergabung ke kelompok radikal menjadi salah satu kekhawatiran yang muncul. Namun, hal itu takkan terjadi apabila mantan anak buah Rizieq Shihab tersebut mampu membedakan organisasi yang sesuai konstitusi dan tidak.

NU dan Muhammadiyah memiliki fondasi kebangsanaan yang kuat, jadi akan susah paham radikal berkembang di dalam. Mereka saling menjaga anggotanya, kata politikus Partai NasDem ini.

Karenanya, Sahroni meminta mantan anggota FPI untuk berpartisipasi dalam organisasi yang bermanfaat. Apalagi, NU dan Muhammadiyah selalu terbuka untuk menerima mereka-mereka yang ingin membangun bangsa.

Baca juga :