Kemendes Kembangkan Smart Farming di Daerah Tertinggal

Pada tahun ini, kegiatan dikembangkan di lima kabupaten.
Senin, 21 Okt 2019 08:43 WIB Author - Fatah Hidayat Sidiq

JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menerapkan pertanian pintar (smart farming) di daerah tertinggal. Agar usaha tani berlangsung secara efektif dan efisien.

Dirjen PDT Kemendes PDTT, Samsul Widodo, menerangkan, konsep ini secara sederhana bisa diartikan sebagai bertani yang tepat (precision agriculture). Lantaran dapat mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan setiap tanaman.

Dari pengidentifikasian tersebut, petani jadi lebih paham tindakan apa yang harus dilakukan pada setiap tanamannya. Tanaman mana yang membutuhkan air, tanaman mana yang harus diberikan pestisida, dan tanaman mana yang harus dipupuk, ucapnya di Jakarta.

Baca juga:
Kemendes Ajak Generasi Muda Cemplung Sektor Pertanian
Kemendes PDTT Gelar Festival Kopi Nusantara
Dirjen PDT Dorong Marketplace Ekspor Produk Desa

Kegiatan ini memanfaatkan teknologi. Diyakini mampu meningkatkan potensi pertanian. Termasuk mendorong generani muda untuk terjun ke sektor tersebut.

Baca juga :