Cegah Stunting, Jatim Replikasi Metode di Pandeglang

Prevalensi balita gagal tumbuh di sana mencapai 26,2 persen
Kamis, 01 Agst 2019 09:45 WIB Author - Iwan Setiawan

SURABAYA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) akan melaksanakan metode cegah kerdil (stunting) di Jawa Timur (Jatim). Dalam rangka mencapai target Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Dirjen Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendes PDTT, Samsul Widodo, menyatakan, pencegahan stunting penting dilakukan. Guna memperbaiki tumbuh kembang dan tingkat intelektual generasi penerus bangsa.

Selain sosialisasi, pembahasan mencakup membangun komitmen dari masing-masing kepala daerah dan dinas terkait. Termasuk dalam pemanfaatan APBD dan dana desa secara efektif dalam penanganan stunting di masing-masing daerah, ujarnya sela Sosialisasi Inovasi Intervensi Aksi Cegah Stunting di kantor Dinas Kesehatan Jawa Timur (Dinkes Jatim), Kota Surabaya, Selasa (30/7).

Pada kesempatan itu, Kemendes PDTT beserta jajaran pemerintah terkait pun membahas rencana replikasi Aksi Cegah Stunting. Seluruhnya sepakat, metode pencegahan stunting yang dilakukan Ditjen PDT di Kabupaten Pandeglang, Banten, diterapkan di 19 kabupaten di Jatim.

Metode di Pandeglang dianggap berhasil menurunkan angka stunting 8,4 persen. Dalam tempo enam bulan. Sejak Mei 2018 hingga Februari 2019.

Baca juga :