Capai 845.000 Kasus, Tingkat Kematian TBC di Indonesia Tinggi

Padahal, tingkat kematian akibat TBC sebenarnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan Covid-19.
Kamis, 09 Sep 2021 16:21 WIB Author - Muhammad Wahid Aziz

Jakarta, Pos Jateng - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyayangkan isu tuberkulosis (TBC) tertutup persoalan pandemi Covid-19. Padahal, tingkat kematian akibat TBC sebenarnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan Covid-19.

Apesnya, kasus TBC keluar yang tinggi hanya di India dan Indonesia, sedangkan negara-negara lain tidak. Kalau TBC bisa di-reset, keluarnya sesudah Covid-19 dan mendapatkan perhatian seperti Covid-19 mungkin bisa lebih cepat selesainya, ucapnya dalam diskusi virtual, Kamis (9/9).

Budi menjelaskan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan pedoman strategi penanganan Covid-19, yaitu menerapkan protokol kesehatan (3M/mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker), 3T (testing, tracing, treatment), program vaksinasi, dan terapeutik.

Menurutnya, empat strategi penanganan Covid-19 tersebut dapat digunakan untuk kasus TBC. Infrastruktur kesehatan, tenaga kesehatan untuk 3T, hingga sistem pelaporan Covid-19 dapat pula digunakan untuk kasus TBC.

Banyak platformnya, orang yang bekerja TBC ya TBC. Saya melihat tuh ada 115 aplikasi mesti diisi oleh orang puskesmas, karena direktur TBC memiliki aplikasi sendiri, direktur Covid-19 punya aplikasi sendiri, direktur darah tinggi punya, direktur stroke punya, akibatnya menjadi bingung, tuturnya.

Baca juga :