Trans Jateng Solo-Sragen Akan Beroperasi Medio 2020

Trans Jateng Solo-Sragen Akan Beroperasi Medio 2020 Ilustrasi. (Foto: Freepik)

SURAKARTA - Bus raya terpadu (BRT) Trans Jateng relasi Terminal Tirtonadi Solo-Museum Sangiran-Sumberlawang Sragen diprediksi beroperasi medio 2020. Akan menjadi angkutan aglomerasi Solo Raya perdana yang diluncurkan.

Nantinya, bakal dilayani 19 unit bus berkapasitas 33 penumpang. "Tahap pertama, kami menyiapkan 14 unit terlebih dahulu," ucap Kabid Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Jawa Tengah (Dishub Jateng), Slamet Widodo, di Kota Surakarta.

Baca juga:
Pemprov Jateng Bakal Bangun BRT Solo Raya
Swasta Dukung Wacana Trans Jateng di Solo Raya
Trans Jateng Dilarang Masuk Area Situs Sangiran

Rute tersebut sepanjang sekitar 30 kilometer. Pada fase awal, dioperasikan 32 halte. Kemudian ditambah dua kali lipat.

Tarifnya tergantung kategori penumpang. Pelajar, buruh, dan veteran dipungut Rp2.000 dan umum Rp4.000.

Sedangkan operator, dibayar sesuai jarak tempuh per kilometer yang dilaluinya setiap hari. Pembayaran sesuai kajian skema beli jasa (buy the service) senilai Rp7.400 per kilometer.

Dia mengungkapkan, rute tersebut hingga kini dilayani 11 perusahaan otobus (PO) dan koperasi. Dianjurkan merger dan membentuk konsorsium.

Lalu menyiapkan bus sesuai standar Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Operator pun bakal diminta menentukan titik-titik halte maupun selter.

Slamet melanjutkan, rute ini dipilih dari enam jurusan lain dengan sejumlah pertimbangan. Salah satunya, mendukung akses transportasi ke Museum Sangiran sebagai lokawisata kelas dunia.

"Rute berikutnya Solo-Wonogiri. Tapi, kami enggak mau memastikan. Karena usulan itu dari pusat. Kalau tiba-tiba pindah ke Brebes atau daerah lain, kami juga enggak tahu ke depan," tutupnya, mencuplik Solopos.