Terapkan Pembayaran Nontunai, UMKM Surakarta Adaptasi dengan Pandemi

Terapkan Pembayaran Nontunai, UMKM Surakarta Adaptasi dengan Pandemi Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming bersama forkopimda saat meninjau Solo Great Sale 2021. Foto: jatengpov.go.id

Surakarta, Pos Jateng - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta menerapkan pembayaraan nontunai atau cashless dalam transaksi UMKM sebagai bentuk adaptasi dengan pandemi Covid-19.

Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming mengatakan dengan metode pembayaran nontunai tidak akan mempengaruhi perekonomian akibat peraturan PPKM.

“Melakukan pembayaran melalui fitur QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard)  tanpa tatap muka (TTM). QRIS TTM memungkinkan pembeli maupun penjual bertransaksi melalui pemindaian gambar QRIS yang telah tersimpan pada galeri gawai, tanpa harus bertemu secara langsung,” kata Gibran, dilansir adari jatengprov.go.id, Senin (20/9).

Pemkot Surakarta sudah menguji coba transksi nontunai dalam acara Solo Great Sale (SGS) 2021, Jumat (17/9). Dalam kegiatan tersebut, para UMKM yang turut berpartisipasi telah menyiapkan QRIS sebagai media pembayaran produk.

Gibran yang juga meninjau gelaran SGS menjelaskan QRIS merupakan media digitalisasi pembayaran yang akan membawa kemudahan bagi masyarakat khususnya pelaku UMKM.

“Nanti tujuannya semua akan serba digital, mulai dari transaksi, promosi. Pokoknya semua nanti serba digital. Kalau kita tidak melakukan sosialisasi kita akan ketinggalan. Sebenarnya pembayaran secara cashless itu sangat memudahkan dan akan langsung cair pada hari yang sama,”tuturnya.

Gibran berharap, melalui gelaran SGS pariwisata di Surakarta dapat kembali bangkit dan mempercepat pemulihan ekonomi.

“Harapannya nanti usai PPKM, pariwisata bisa bangkit lagi. Capaian vaksin di Surakarta sudah 104%, waktunya kita gas lagi agar pariwisata di Solo bisa kembali bangkit. Saya sangat optimistis Oktober nanti kita dapat melakukan percepatan pemulihan ekonomi,” pungkasnya.