Swasta Dukung Wacana Trans Jateng di Solo Raya

Swasta Dukung Wacana Trans Jateng di Solo Raya Bus Harta Sanjaya trayek Surakarta-Sragen. (Foto: Instagram/@gunturmotion)

SRAGEN - PT Harta Sanjaya merespons positif rencana pembentukan koridor anyar bus raya terpadu (BRT) Trans Jateng yang akan melayani rute Solo Raya. Lantaran operasional perusahaan otobus (PO) itu di Surakarta-Sragen kian tak menguntungkan.

"Aglomerasi akan menjadi jawaban atas masalah moda transportasi. Khususnya di Solo Raya. Kenyamanan penumpang sangat diutamakan," ujar perwakilan Harta Sanjaya, Joko Sumpeno.

Baca: Dishub Segera Rilis Koridor III Trans Jateng

Dengan adanya Trans Jateng yang melayani eks Keresidenan Surakarta nantinya, ungkap dia, PO tak perlu pusing memikirkan dana operasional. Lantaran ada subsidi dari pemerintah.

Dana operasional menjadi tantangan operator lokal saat ini. Khususnya bus antarkota dalam provinsi (AKDP) yang melayani rute Surakarta-Sragen.

Dia mengungkapkan, Harta Sanjaya mulanya mengoperasikan delapan bus trayek Terminal Tirtonadi-Terminal Pilangsari (PP). Kini hanya satu unit. Kendati yang diperpanjang izin operasinya empat kendaraan.

"Kalau mengoperasikan empat bus secara bersamaan, kami berat di ongkos. Bisa dibilang, satu unit bus itu terpaksa kami jalankan," tuturnya.

"Kalau bisa memilih, sebenarnya kami lebih baik tidak mengoperasikan semua bus. Tapi, bagaimana nanti dengan nasib penumpang? Walau berat, kami tetap melayani penumpang," tambahnya.

Joko melanjutkan, ada beberapa faktor bus jurusan Surakarta-Sragen kian sulit mencari penumpang. Di antaranya: Masyarakat memilih kendaraan pribadi, keberadaan aplikasi ojek daring, dan banyak pengguna memilih naik bus trayek Surabaya-Surakarta.

"Dari sopir, kami cuma dapat setoran Rp150 ribu per hari. Pendapatan dari hasil narik penumpang. Itu jelas tidak bisa menutup biaya operasional," tuntasnya, melansir Solopos.