SMAN 1 Kota Mungkid Magelang Gunakan Metode Hybrid Learning

SMAN 1 Kota Mungkid Magelang Gunakan Metode Hybrid Learning SMAN 1 Kota Mungkid melaksanakan PTM Terbatas dengan metode Hybrid Learning (Foto: Laman beritamagelang.id)

Magelang, Pos Jateng – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, menggunakan metode Hybrid Learning atau menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan daring. Kepala SMAN 1 Kota Mungkid, Ani Ardi Suprijani, mengatakan dalam metode Pembelajaran Hybrid Learning 50 persen siswa masuk dan 50 persen lainnya mengikuti pelajaran secara daring.

"Pembelajaran memakai hybrid learning guru mengajar tatap muka dan daring dengan siswa yang di rumah secara bersamaan. Oleh karenanya setiap kelas sudah ada PC dan webcam-nya," kata Ani, Selasa (7/9/2021), dilansir dari laman beritamagelang.id.

Ani menjelaskan, dalam pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas, sekolah hanya melaksanakan empat jam pelajaran setiap harinya, satu jam mata pelajaran adalah 30 menit. Sehingga durasi total dua jam di sekolah.

"Saat ini 10 kelas namun hanya 50 persen siswa yang masuk di setiap kelas, jadi setiap kelas maksimal 18 siswa. Dengan empat jam pelajaran setiap harinya.” Sambungnya.

Lebih lanjut, Ani memastikan sekolah sudah menyiapkan sarana dan prasarana protokol kesehatan (Prokes).

"Harapannya, ke depan nanti secara bertahap Insya Allah kelas akan bertambah. Selain itu sekolah kami juga sudah dilengkapi dengan sarana prasarana Prokes," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Nikmah Nurbiaty mengatakan sejak 1 September 2021 beberapa sekolah jenjang SMK/SMK di Kabupaten Magelang sudah melaksanakan PTM Terbatas.

"Yang sudah melaksanakan PTM Terbatas di Kabupaten Magelang adalah SMK Ngablak, SMK Pangudi Luhur, SMAN Kota Mungkid, dan SMA Salaman per tanggal 1 September 2021 kemarin," jelas Nikmah.