Sleman Kekurangan Bus Sekolah

Sleman Kekurangan Bus Sekolah Bus sekolah. (Foto: Pemkot Denpasar)

SLEMAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), butuh 27 bus sekolah. Untuk memenuhi kebutuhan pelajar di wilayah barat. Mencakup Kecamatan Moyudan, Seyegan, Godean, Minggir, dan Gamping.

Sayang. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hanya menyetujui satu unit dari proposal yang disampaikan. Kendaraan berupa minibus berkapasitas 19 penumpang. Termasuk sopir.

"Cuma dapat satu. Jadi, susah juga bagaimana mengoperasikan," ujar Kabid Transportasi Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman, Marjana, Senin (16/12).

"Sleman utara, sebenarnya banyak permintaan untuk dilayani fasilitas bus sekolah. Tapi, tidak serta-merta semua langsung dipenuhi," imbuhnya.

Kendaraan baru diterima akhir 2019. Kemungkinan dioperasionalkan pada 2020 menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT) atau dua tahun lagi.

Pemkab mengusulkan tujuh trayek angkutan siswa sekolah di wilayah barat. Pertimbangannya, akses titik transfer dengan angkutan AKAP, AKDP, angkudes, atau Trans.

"Kalau kajiannya, ada tujuh trayek. Tapi karena busnya cuma satu, belum ditentukan mau rute mana yang dipakai," katanya.

Tak sekadar itu. Dishub pun belum menentukan teknis pemanfaatannya. Macam kriteria yang dapat menggunakan layanan tersebut.

Menyitir Suara Merdeka, Dishub akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman dahulu. Termasuk soal biaya. Diharapkan bisa dimanfaatkan pelajar secara cuma-cuma.