Si Pikat Pangan, Aplikasi Buatan Pemkab Kebumen Atasi Stunting

Si Pikat Pangan, Aplikasi Buatan Pemkab Kebumen Atasi Stunting Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, saat peluncuran aplikasi Si Pikat Pangan (Foto: Laman kebumenkab.go.id)

Kebumen, Pos Jateng – Penanganan stunting di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, terus dimaksimalkan. Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) membuat aplikasi Si Pikat Pangan (Sistem Informasi Peta Indeks Ketahanan Pangan) agar pemerintah memiliki peta atau arah yang jelas dalam mengetahui keadaan ketahanan pangan masyarakat di wilayahnya.

"Dengan adanya sistem ini, kita bisa melihat dan memetakan dimana wilayah yang ketahanan pangan masyarakatnya kuat, sedang, serta wilayah yang memungkinkan terjadi kekurangan pangan," kata Arif, saat meluncurkan aplikasi Si Pikat Pangan di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanpang) Kebumen, dilansir dari laman kebumenkab.go.id.

Arif menjelaskan, angka stunting di Kebumen masih tinggi, sehingga diperlukan terobosan dalam mengatasinya.

“Kita tahu angka stunting kita di Kebumen masih tinggi,” ujarnya.
Arif menambahkan, wilayah yang ketahanan pangannya kuat, sistem aplikasi ini akan menandainya dengan warna hijau, ketahanan pangan sedang warnanya oranye, adapun yang ketahanan pangan masih kurang ditandai dengan warna merah.

"Nah di wilayah yang kekurangan pangan ini, pemerintah harus hadir memberikan penguatan melalui program-program khusus, agar kebutuhan pangan mereka tercukupi, jangan sampai masyarakatnya kekurangan gizi, atau terjadi kerawanan pangan," sambungnya.

Lebih lanjut Arif menyampaikan, Si Pikat Pangan juga bisa menjadi acuhan bagi pemerintah dalam pemberian bantuan sosial (Bansos). Wilayah yang masuk zona oranye dan merah tentu akan menjadi prioritas pemerintah dalam pemberian bantuan.

"Dengan Si Pikat Pangan ini, juga diharapkan ke depan bantuan sosial yang diberikan pemerintah bisa lebih tepat sasaran. Tentunya wilayah yang masuk zona merah pasti akan menjadi prioritas kami," pungkasnya.