Seluruh Halte BST Tak Ramah Penyandang Disabilitas

Seluruh Halte BST Tak Ramah Penyandang Disabilitas Halte Batik Solo Trans, Kota Surakarta, Jateng. (Foto: ist)

Surakarta - Seluruh halte bus Batik Solo Trans (BST) di Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jaten), dan sekitarnya tak ramah terhadap penyandang disabilitas. Totalnya 140 unit.

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Surakarta, Taufik Muhammad, membenarkannya. Sebab, halte berdesain portabel.

"Yang ramah difabel hanya halte permanen. Halte permanen semua ada ramp-nya," ujarnya, beberapa waktu lalu.

Halte portable berukuran kecil. Tak ada fasilitas penunjang penyandang disabilitas. Jalur miring (ramp), misalnya. Mereka terpaksa bersusah payah menaiki tangga untuk masuk.

Kata dia, tak memungkinkan menambah fasilitas akses difabel. Halte terlalu sempit. Butuh lahan minimal 20 meter untuk membangun fasilitas tersebut.

"Juga banyak masalah perencanaan. Rata-rata bangunan belakangnya, tidak setuju depan rumahnya dibangun halte," ucapnya, melansir solopos.com.

Taufik melanjutkan, ada standar pembuatan halte. Pun harus melewati proses. "Dan perencanaan yang panjang," tutupnya.