Selesai Dibongkar, 7.800 Lapak PKL di BKT Semarang

Selesai Dibongkar, 7.800 Lapak PKL di BKT Semarang Tim gabungan saat membongkar lapak-lapak PKL di bantaran Sungai BKT, Kota Semarang, Jateng, Senin (2/9). (Foto: Pemkot Semarang)

SEMARANG - Pemerintah telah rampung meratakan 7.800 lapak pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Barito, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Penggusuran berlangsung sejak Januari 2018-awal September 2019.

"Pembongkaran BKT (Banjir Kanal Timur) sepanjang 6,7 kilometer telah selesai," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang, Fajar Purwoto, Senin (2/9).

Lapak-lapak PKL yang diratakan berdiri di sepanjang bantaran Sungai BKT. Dari Jembatan Majapahit hingga Jembatan Kaligawe.

Pembongkaran terakhir menyasar 97 lapak di Kelurahan Bugangan dan Rejosari. Berlangsung minggu lalu. Kini sisa pembersihan.

Perataan lapak dilakukan sejumlah unsur. Satpol PP dan Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali Juana.

Kemarin (Minggu, 1/9), tenggat bagi PKL untuk memindahkan barang-barang dagangannya. Ke tempat relokasi. Di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

Fajar memastikan, penggusuran lapak PKL dan hunian di bantaran Sungai BKT dilanjutkan tahun depan. Bakal menyasar wilayah tersisa. Sepanjang 11,4 kilometer. "Tahun depan, kami akan mulai sosialisasi," ujar dia.

Jembatan Majapahit hingga Pucang Gading. Wilayah bantaran sungai yang akan disasar berikutnya. Normalisasi dijadwalkan dilakukan pada 2021-2022.

Berdasarkan pendataan Satpol PP Kota Semarang, mencuplik Tribun Jateng, terdapat 8.500-an bangunan di sana. Mayoritas berupa rumah.