Relawan Prabowo Geruduk Mapolres Klaten

Relawan Prabowo Geruduk Mapolres Klaten Mapolres Klaten, Jateng. (Foto: Google Maps/Eko Agus Prasetyo)

Klaten - Sejumlah pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggeruduk Mapolres Klaten, Jawa Tengah (Jateng), Senin (22/4). Mereka mempertanyakan netralitas polisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Sikap tersebut dipicu rapat pleno terbuka rekapitulasi suara di Kecamatan Cawas, Minggu (21/4), sekitar pukul 22.00. Kala itu, seorang relawan Prabowo melihat polisi bernama Danang memotret formulir C-1 dari salah panitia. Aksi dilakukan diam-diam.

Para pendukung penantang petahana lantas mempertnayakan motivasi Danang menjepret C-1.Saat didatangi, mereka meakini ada polisi lainnya yang kabur. Bernama Wardoyo.

Sekitar lima menit setelah memberikan keterangan, jawaban Danang berubah. Mula-mula demi kepentingan pribadi. Lalu mengaku, menjalankan perintah pimpinan.

Relawan 02 lantas berupaya mencari tabayun. Pimpinan Polsek Cawas menyangkal menginstruksikan anak buahnya memotret C-1.

Tak puas, mereka kemudian menyambangi Mapolres Klaten, siang tadi. Kabagops AKP Didik Sulaiman dan Kasatintel AKP Subadar Rahmad menerimanya. Pertemuan berlangsung sekitar satu jam sejak pukul 10.10.

Seorang relawan, Sugiyanto menerangkan, terdapat anggota polisi di setiap tempat pemungutan suara (TPS). Dirinya pun menyalahkan Danang. "Ini sudah melanggar kewenangan," ujarnya, beberapa saat lalu.

Dia menambahkan, polisi bakal ters memantau rapat pleno. Kendati begitu, "Kami berharap, kejadian di Cawas tak terjadi di kecamatan lain."

Usai menerima keterangan Didik, Sugiyanto mengaku, "Percaya dan tidak percaya."

Sementara, Didik menyatakan, sebanyak 700-an anggota polisi dikerahkan untuk mengawal 4.313 TPS se-Klaten. Polanya, dua personel menjaga 12 titik.

Dirinya sesumbar, seluruh personel menjalankan tugas sesuai prosedur. Pun tiada pernah ada perintah turut serta dalam rekapitulasi suara. Karena bukan kewenangannya.

"Tanggung jawab polisi hanya terkait pengamanan. Yang terjadi tadi malam di Cawas, anggota hanya ingin melaporkan secara lengkap. Itu untuk memantau potensi konflik di Klaten," tutupnya.