Potensi Kemacetan di Semarang dan Boyolali saat Mudik

Potensi Kemacetan di Semarang dan Boyolali saat Mudik Jalan nasional Temanggung-Bawen di Jateng, Sabtu (11/5), diperlebar demi menunjang kelancaran arus mudik Lebaran 2019. (Foto: Antara Foto/Puspa Perwitasari)

SEMARANG - Sejumlah titik di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), berpotensi mengalami kemacetan saat arus mudik Lebaran 2019. Pintu Tol Kalikangkung dan Tol Banyumanik, misalnya.

"Prediksi akan crowded di Banyumanik. Untuk Kalikangkung, ada 17 gate ditambah delapan gate satelit. Di Banyumanik, karena hanya 12 gate," ujar Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yuswanto Ardi, Selasa (14/5).

Jalur pantai utara (pantura) juga demikian. Khususnya di wilayah Genuk. Kerap terendam rob. Berikutnya di Simpang Lima, Tugu Muda, dan ujung mal Paragon. Begitu pula dengan sekitar pemakaman Bergota dekat Jalan Pandanaran. Khususnya waktu Idulfitri.

Sebagai antisipasi kemacetan, pintu keluar Tol Kaliwungu menjadi solusi. Ketika kepadatan lebih dari tiga kilometer di Gerbang Tol Kalikangkung.

"Kendaraan yang arah Barat, dari Jakarta, akan kita keluarkan di exit tol Kaliwungu. Akan keluar di Kebon Binatang Mangkang," jelasnya.

Sementara penanganan di Genuk, mengutip detik.com, Polrestabes Semarang berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. "BBWS sudah kita atensi," ucap dia.

Sementara Jalan Kyai Saleh, akses menuju pemakaman Bergota, rencananya diberlakukan satu arah. Teknisnya dibahas dalam rapat mendatang.

Polrestabes Semarang mendirikan 13 poskotis selama musim mudik. Pusatnya di Tol Kalikangkung. Puncak penduduk pulang kampung yang melintas diperkirakan pada H-2 hingga H+1 Lebaran.

Kabupaten Boyolali
Diperkirakan juga bakal terjadi kepadatan kendaraan di Kabupaten Boyolali. Jalan setelah pintu keluar Gerbang Tol Boyolali di Kragilan, Mojosongo, misalnya. Hanya terdapat dua lajur. Dianggap masih sempit.

"Satu-satunya jalan, ya, itu. Dan saya yakin, itu nanti akan dilewati kendaraan-kendaraan besar. Seperti bus. Itu tetap lewat sana, kalau dia mau ke Klaten dan Boyolali," ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali, Untung Raharjo.

Dari pintu keluar tol Mojosongo ini hingga ke jalur utama jalan Solo-Semarang berjarak sekitar satu kilometer. Bagi yang hendak ke Klaten dan selatan Boyolali, bisa mengambil arah ke kiri hingga pertigaan Wika, jalan Solo-Semarang.

Pemudik tujuan Boyolali Kota, bisa melintasi jalan ke kanan saat di pertigaan SMP Negeri 3 Mojosongo. Melewati Alun-alun Lor atau tikungan Kali Kiring. Bila ke kanan, mengarah ke Tlatar, Kebonbimo, Boyolali Kota dan bisa ke Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang serta utara Boyolali.

Sedangkan Untuk menuju ke Klaten, juga bisa melewati pintu tol Colomadu di Ngasem, Kabupaten Karanganyar. Selain Gerbang Tol Boyolali. Pintu keluar tol itu langsung bertemu dengan jalan Solo-Semarang.

Pemudik mesti mewaspadai beberapa titik. Khususnya di wilayah Ampel. Daerah rawan kecelakaan di sana. Namun, Dishub mewacanakan pemasangan barikade guna memisahkan dua lajur berlawanan arah. Juga di depan Pasar Boyolali.

Dishub turut berencana mendirikan empat pos pengamanan (pospam). Di Pasar Ampel, Terminal Sunggingan, pertigaan Bangak, dan Gerbang Tol Boyolali.

"Di pertigaan Wika, direncanakan akan ada pos pemantauan. Lalu di jembatan timbangan Bangak. Kemungkinan akan dipakai oleh BPBD untuk pos juga," beber Untung.

Pospam pun bakal eksis di pintu keluar tol Colomadu. Melibatkan tiga daerah: Karanganyar, Boyolali, dan Sukoharjo.