Pilkada Kendal, Murdoko Fokus Kesejahteraan-Infrastruktur

Pilkada Kendal, Murdoko Fokus Kesejahteraan-Infrastruktur Cagub Jateng, Ganjar Pranowo (kiri), menerima ayam jago dari politikus senior PDIP, Murdoko, pada 2018. (Foto: Dok. Tim Media Ganjar-Yasin)

SEMARANG - Mantan Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Tengah (PDIP Jateng), Murdoko, menyatakan, siap maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kendal 2020. Siap mengoptimalkan potensi "Kota Santri".

"Kendal memiliki potensi sektor ekonomi yang menjanjikan. Seperti perikanan dan kelautan, pertanian dan perkebunan, sektor pariwisata, maupun sektor industri. Dan jika sektor tersebut di kembangkan, dapat berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima posjateng.id, Kamis (5/12).

Dia melanjutkan, Kendal memiliki dua potensi strategis. Baik di dataran tinggi maupun rendah. Diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, apabila dikelola dengan baik dan optimal.

"Misalnya saja, lebih mengaktifkan dan mendorong terbentuknya desa wisata. Baik di daerah pantai maupun di daerah pegunungan. Desa wisata memiliki manfaat yang luar biasa bagi kemajuan sebuah wilayah," tuturnya.

Menurutnya, desa wisata atau kampung tematik lebih mudah dikembangkan dengan memberikan pemahaman, mencari identitas, dan keunikan dari masing-masing wilayah. Namun, butuh pendampingan serius oleh pemerintah.

"Masing-masing desa memiliki potensi. Seperti keseniannya, alamnya, maupun makanan khasnya. Itu bisa dikembangkan," ucap eks Ketua DPRD Jateng ini.

Dirinya berpandangan, keberadaan desa wisata turut menggeliatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). "Dengan terus diberi pembekalan dan pelatihan pamasaran, saya yakin, itu akan menjadikan masyarakat lebih mapan," ujarnya.

Murdoko pun akan menggenjot pembangunan infrastruktur Kendal. Lantaran hingga kini banyak masyarakat mengeluhkan buruknya kualitas jalan. Khususnya di daerah pedesaan.

"Masih di bawah angka 50 persen pembangunan infrastruktur pedesaan di Kabupaten Kendal. Banyak desa yang masih minim infrastrukturnya. Sehingga, berdampak terhadap aktivitas warga. Harusnya dengan APBD 2020 Kabupaten Kendal sebesar Rp2,3 triliun, ketertinggalan itu dapat dikejar," tuturnya.

Dia mengingatkan, salah satu penilaian keberhasilan kepada daerah dalam memimpin dilihat dari keberhasilan pembangunan infrastrukur. Apakah merata atau hanya dipermukaan saja.