Petani Menoreh Kabupaten Magelang Sukses Panen Jagung Hybrida Belasan Ton

Petani Menoreh Kabupaten Magelang Sukses Panen Jagung Hybrida Belasan Ton Para petani jagung Desa Menoreh saat panen raya. Foto: jatengprov.go.id

Kabupaten Magelang, Pos Jateng - Petani jagung Desa Menoreh, Kecamatan Salaman, Kabupatan Magelang berhasil memanen belasan ton jagung kuning jenis hybrida bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang.

Pendamping petani Desa Menoreh dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Salaman, Agus Puspito menyebut, hasil panen kali ini meningkat jika dibandingkan sebelumnya. Berdasar hitungan, panen kali ini sangat bagus dengan hasil mencapai 13,25 ton per hektare (ha).

“Jagung yang sudah dipanen per hektare keluar 13,25 ton. Dibanding hasil panen sebelumnya yang di bawah 10 ton per ha,” ucap Agus di sela panen raya, Kamis (7/10).

Agus mengatakan, bibit jagung kuning jenis hybrida itu merupakan bantuan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang yang berasal dari alokasi Anggaran APBD Provinsi Jateng.

“Ini bantuan dari APBD Jateng yang dikelola Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang. Ditanam di lahan 10 hektare,” ujarnya.

Ia menambahkan, tanaman jagung menjadi pilihan berdasarkan saran rembug dengan para petani setempat. Karena saat kemarau, lahan persawahan di Desa Menoreh air dari irigasi tidak mencukupi untuk tanam padi dua kali.

“Jadi, setelah tanam padi para petani beralih tanam palawija atau hortikultura cabai dan kacang panjang,” tambahnya.

Terkait harga, saat ini jagung pipil kering mencapai Rp5.000/kg. Harga itu menguntungkan petani karena lebih tinggi dibanding musim tanam pada tahun sebelumnya yang hanya di kisaran Rp4.000/kg.

“Selain harga yang menguntungkan, musim tanam kali ini juga jauh dari serangan hama ulat dan jamur. Kedua hama itu biasanya menyerang tanaman umur dua minggu sampai satu bulan,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu petani Desa Menoreh, Nasikun mengaku senang dengan hasil panen jagung di lahan miliknya.

Selain harga jual yang menguntungkan, ia juga merasa terbantu dengan modal bibit jagung berkualitas dan pendampingan dari pemerintah.

“Lahan saya satu hektare lebih. Bibit bantuan dari Dinas Pertanian cukup lumayan bisa menutup modal saya,” ujar Nasikun.