Permudah Pemasaran Produk Daur Ulang Sampah, Pemkot Yogyakarta Siapkan Platform Digital

Permudah Pemasaran Produk Daur Ulang Sampah, Pemkot Yogyakarta Siapkan Platform Digital Ilustrasi bak sampah. Foto: dlhk.jogjaprov.go.id

Kota Yogyakarta, Pos Jateng – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tengah menyiapkan sebuah platform digital yang mempermudah pemasaran beraneka ragam produk daur ulang sampah produksi bank-bank sampah. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya mengatakan, salah satu permasalahan yang dihadapi bank sampah adalah kesulitan memasarkan produk-produk daur ulang.

"Salah satu permasalahan yang dihadapi bank sampah adalah saat akan memasarkan hasil atau produk daur ulang sampah. Makanya dibutuhkan sarana pemasaran yang lebih efektif, yakni dengan platform digital," paparnya, Kamis (2/8).

Aman menambahkan, platform tersebut diharapkan dapat menjembatani produsen dengan konsumen. Bank sampah selaku produsen dapat memproduksi barang daur ulang sampah yang sesuai dengan keinginan pasar atau konsumen.

“Dengan demikian, hasil daur ulang sampah terserap pasar dan bank sampah mendapat nilai tambah dari kegiatan ekonomi tersebut," imbuhnya.

Selain menyiapkan platform digital untuk memasarkan produk-produk daur ulang sampang, Pemkot Yogyakarta juga melakukan pemutakhiran data bank sampah agar pengelolaan sampah lebih optimal.

“Pendataan ini harus dilakukan secara terorganisir menggunakan formulir data yang standar sehingga input data yang masuk pun sama dari seluruh bank sampah. Dari data yang mutakhir ini, kami bisa merancang kebijakan pengelolaan sampah yang tepat," terang Aman.

Kota Yogyakarta sudah memiliki 565 bank sampah yang tersebar di seluruh wilayah. Masing-masing bank sampah tersebut terus berupaya meningkatkan keanggotaan agar ada lebih banyak masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan sampah serta meningkatkan pengelolaan sampah organik karena selama ini masih fokus pada sampah anorganik.

Terakhir, Aman menjelaskan pihaknya juga menyiapkan klinik bank sampah yang akan memberikan pendampingan bagi bank sampah yang sulit berkembang.

“Beberapa institusi juga memiliki kepedulian pada pengelolaan sampah, salah satunya BPD DIY. Bisa saja nantinya akan ada model pembayaran pajak atau retribusi dengan sampah. Model-model kerja sama ini yang sedang dirumuskan," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama BPD DIY, Santoso Rohmad mengatakan, pihaknya membuka peluang kerja sama dalam penanganan sampah.

“Program yang bisa dilakukan di antaranya pemanfaatan sampah untuk membayar pajak kendaraan. Dengan pengelolaan sampah yang baik bisa memberikan manfaat lebih tinggi di sektor ekonomi," pungkasnya.