Percepat Penurunan Stunting, DinsosP3AP2KB Klaten Rekrut 2.913 Kader Pendamping Keluarga

Percepat Penurunan Stunting, DinsosP3AP2KB Klaten Rekrut 2.913 Kader Pendamping Keluarga Ilustrasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) Penangangan Stunting. Dokumentasi: sehatnegeriku.kemkes.go.id

Klaten, Pos Jateng – Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinsosP3AP2KB) Klaten terus berkomitmen mempercepat penurunan stunting atau kekerdilan, salah satunya dengan merekrut 2.913 orang sebagai kader tenaga pendamping yang dibagi menjadi 971 tim pendamping keluarga (TPK).

Sekretaris DinsosP3AP2KB Klaten, Sinung Nugroho mengatakan, percepatan penurunan stunting tidak bisa ditangani oleh pemerintah saja. Untuk itu, kerja sama lintas sektoral harus dilakukan, termasuk TPK dan PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga).

"TPK ini telah dibentuk awal tahun kemarin dan langsung bekerja. Tenaga pendamping keluarga diberi SK oleh kepala desa,” paparnya di sela-sela acara Pembinaan Kader untuk Pendamping Keluarga di Desa Gedongjetis, Kecamatan Tulung Klaten, Kamis (14/7).

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DisosP3AKB) Klaten, Muh Nasir mengatakan, angka stunting di Klaten mencapai 11,7 % dari jumlah balita yang ada. Jika berdasarkan angka hasil SSGI (Surveri Status Gizi Indonesia), stunting Klaten adalah 15,8 %.

“Angka stunting Klaten sebesar 11,7 persen dari total jumlah balita yang ada. Angka itu masih di bawah Jawa Tengah. Kita peringkat enam terendah,” pungkasnya.

Selain mengerahkan 971 TPK untuk percepatan penanganan stunting, Pemkab Klaten juga menggandeng karang taruna, Bintara Pembina Desa (Babinsa), serta Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) untuk memperluas sasaran edukasi stunting.