Pentingnya Mitigasi Bencana Tsunami

Pentingnya Mitigasi Bencana Tsunami Ilustrasi bencana tsunami (Pixabay).

PURWOKERTO-Masyarakat diingatkan soal pentingnya mitigasi tsunami guna meminimalisir risiko bencana.

Caranya, dengan melengkapi telepon selulernya dengan aplikasi-aplikasi kebencanaan dari BMKG sehingga informasi akan diterima secara cepat.

"Kalau dari kajian mitigasi langkah yang paling tepat ketika terjadi gempa besar adalah harus menjauhi pantai dan mencari tempat yang tinggi," kata Akademisi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Indra Permanajati di Purwokerto, Senin (29/07).

Indra yang juga merupakan koordinator bidang bencana geologi Pusat Mitigasi Unsoed menambahkan, masyarakat harus melengkapi telepon selulernya dengan aplikasi-aplikasi kebencanaan dari BMKG sehingga informasi akan diterima secara cepat.

"Kemudian langkah selanjutnya adalah membangun atau mencari tempat untuk berlindung atau titik berkumpul ketika bencana terjadi," katanya.

"Jadi ketika kemungkinan bencana terjadi masyarakat sudah tahu akan berlari ke mana," imbuh dosen dosen mitigasi bencana geologi teknik geologi Unsoed tersebut.

Langkah selanjutnya, tambah dia, membuat jalur-jalur evakuasi warga agar masyarakat yang dievakuasi tidak mengalami kesulitan untuk mencari tempat yang aman.

"Proses evakuasi disarankan untuk semakin jauh dari lokasi pantai atau lebih jauh 3-4 kilometer. Dengan prediksi waktu 25 menit dari gempa bumi untuk terjadinya tsunami cukup untuk menghindari dan menjauhi laut dengan jarak 3-4 kilometer, diutamakan menggunakan kendaraan," jelasnya.

Anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia itu menambahkan, pemerintah bisa membangun jalan yang lebar yang arahnya tegak lurus menjauhi pantai dengan jarak 3-4 kilometer atau lebih, untuk jalur evakuasi sehingga akan memudahkan warga menjauhi pantai.

"Saya kira hal ini masih bisa dilakukan. Jadi saran saya pemerintah harus membuat jalan-jalan atau akses yang menjauhi pantai dengan jarak 3-4 kilometer atau lebih menuju tempat yang aman dengan ketinggian yang cukup dan monitoring pantai serta alarm-alarm peringatan dini," tutupnya. (Ant)