Pemprov Jateng Beri Stimulus 11 Desa Wisata di Temanggung

Pemprov Jateng Beri Stimulus 11 Desa Wisata di Temanggung Salah satu desa wisata di Kabupaten Temanggung. (Foto: Laman mediacenter.temanggungkab.go.id)

Temanggung, Pos Jateng – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) memberikan dana stimulus pengembangan 11 desa wisata di Kabupaten Temanggung. Kepala Seksi (Kasi) Pengembangan Desa Wisata, Dinas Kebudayaan dan Periwisata (Disparbud) Temanggung, Arbai Nur Muhammad, mengatakan dana sebesar Rp1,9 miliar yang bersumber dari APBD Provinsi Jateng Tahun 2021 itu diberikan berbeda, yakni Rp100 juta untuk rintisan desa wisata dan Rp500 juta untuk desa wisata berkembang.

"Di Temanggung terdapat 11 desa wisata yang tahun ini menerima dana stimulus, bantuan keuangan (bankeu) dari Pemprov Jateng, Rp100 juta untuk sembilan rintisan desa wisata, dan Rp500 juta untuk dua desa wisata berkembang, yakni Desa Prangkongan, Kecamatan Bejen dan Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo," kata Arbai, Sabtu (14/8), dilansir dari laman mediacenter.temanggungkab.go.id.

Arbai menyampaikan, dengan adanya bantuan ini, pihak desa dapat mengembangkan potensi-potensi pariwisatanya. Karena dana stimulus tersebut nantinya diperuntukkan untuk pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan jalan, lahan parkir, dan fasilitas lainnya.

"Dengan bantuan ini, kami berharap nanti di desa itu sendiri akan bisa mengembangkan pariwisatanya, tidak hanya dari bantuan saja, namun nanti kita harapkan desa bisa mengembangkan pariwisata dengan kekuatannya sendiri, bisa menggunakan dana desa atau dana-dana yang lainnya" sambungnya.

Arbai menegaskan, bantuan keuangan terhadap desa wisata ini merupakan langkah strategis yang dilakukan Pemprov Jateng untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan juga ekonomi kreatif imbas Covid-19.

"Pemprov Jateng menargetkan 500 desa wisata tumbuh di Jateng hingga Tahun 2023, dan bantuan keuangan ini untuk mendukung pengembangan desa wisata itu, besaran bantuan berbeda-beda yakni Rp100 juta untuk rintisan desa wisata, Rp500 juta untuk desa wisata berkembang, dan Rp1 miliar untuk desa wisata maju," pungkas Arbai.