Pemkot Yogyakarta Alokasikan Rp84 Miliar untuk Pengentasan Kemiskinan

Pemkot Yogyakarta Alokasikan Rp84 Miliar untuk Pengentasan Kemiskinan Ilustrasi permukiman masyarakat miskin. Foto: Indonesia.go.id

Kota Yogyakarta, Pos Jateng – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengalokasikan Rp84 miliar untuk program pengentasan kemiskinan. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta, Agus Tri Haryono mengatakan, anggaran dari berbagai sumber telah disiapkan untuk menurunkan angka kemiskinan yang saat ini mencapai 7,69 persen.

"Jadi, itu alokasi APBD untuk program penanggulangan kemiskinan tahun 2022 yang terdiri dari APBD Kota Yogya sebesar Rp83.798.675.424, ditambah APBD DIY sebesar Rp483 juta," paparnya, Selasa (23/8).

Agus menambahkan, Pemkot menargetkan angka kemiskinan berada di angka 7,1 persen pada penghujung 2022 mendatang. Untuk itu, pihaknya menggandeng sejumlah perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) guna mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat.

"Dari program CSR sampai semester dua 2022 ini, sudah terealisasi sebesar Rp5.704.361.775, dengan 73,86 persen merupakan intervensi terhadap langkah pengentasan kemiskinan di Kota Yogyakarta," imbuhnya.

Melalui Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TSLP), lanjut Agus, Pemkot Yogyakarta bersama sejumlah perusahaan bersinergi menggelar kegiatan-kegiatan yang mendukung pengentasan kemiskinan, seperti pemberian bantuan sosial, perbaikan rumah tidak layak huni, dan beasiswa bagi siswa tidak mampu.

“Lalu ada juga pelatihan keterampilan UMKM yang melibatkan warga kurang mampu dan dukungan terhadap pembangunan, lewat pembuatan fasilitas umum, ataupun peningkatan sarana prasarana,” lanjutnya.

Terakhir, Agus menjelaskan perusahaan yang bergabung dalam Forum TSLP semakin banyak. Tercatat ada 32 perusahaan yang tergabung pada 2020, kemudian pada 2022 menjadi 93, yakni 48 perusahaan yang sudah tergabung dan 45 perusahaan potensial.

“Tentu kami sangat senang dengan meningkatnya partisipasi perusahaan dalam membantu upaya pengentasan kemiskinan. Kami optimis bisa menekan angka kemiskinan menjadi 7,1 persen di akhir 2022,” pungkasnya.