Pemkot Semarang Target Rehab 1.162 Rutilahu pada 2019

Pemkot Semarang Target Rehab 1.162 Rutilahu pada 2019 Ilustrasi pengerjaan Program Rutilahu di Kota Tangerang, Banten. (Foto: Pemkot Tangerang)

Semarang - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), bakal merehabilitasi 1.162 rumah tidak layak huni (rutilahu) pada 2019. Program berlangsung pada dua tahap.

Tahap pertama, kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menyasar 500 rumah dan diselesaikan hingga April. Sisanya dikerjakan pada etape berikutnya.

"Harapannya, warga bisa menempati rumah dengan nyaman dan sehat. Selain itu, juga mengentaskan wilayah kumuh di Kota Semarang," ujarnya, Selasa (12/2).

Realisasi Program Rutilahu perdana pada 2019, menyasar kediaman milik Karyawadi (68), warga Kelurahan Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan. Atap rumahnya masih memakai bambu dan lantai berupa plester.

Sebagian besar rangka atap rumah seluas 10 meter kali lima meter tampak lapuk. Kata Karyadi, sebagian atap rusak dan lainnya sudah roboh.

"Ini saya tempati sejak 2006. Karena minimnya biaya, jadi sampai begini. Atapnya ada yang roboh, jadi selalu kebocoran ketika hujan," bebernya.

Dia berharap, kelak tertidur dengan pulas, setelah rumahnya rampung direhab. Pembangunan dilakukan Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi).

Pekerjaan berupa pemasangan batu bata untuk tembok, atap memakai asbes, rangka atap baja ringan, kusen kaca mati, dan lainnya. Nilai rehab mencapai Rp15 juta.